Coretan pena

Rabu, 05 Februari 2014

Catatan Perancis : Panorama kota Paris

                                                                                                 
                                                                                                              Oleh : Lisa Tjut Ali

                                                                                           


Bersama 300 pelajar dari berbagai universiti di seluruh Jerman, kami tour ke Paris, saya suka ikut tour ini, selain biayanya murah sesuai standar kantong mahasiswa juga dapat menambah koleksi teman.  Dalam tour ini walau berasal dari berbagai negara namun sikap peduli antar sesama rombongan sangat terjaga, sehingga kita merasa seperti berlibur dengan keluarga, canda dan tawa terus mewarnai  sepanjang perjalanan. Tour di bawah koordinasi studifarten ini memang tidak asing lagi di kalangan mahasiswa Jerman.

Menara Eiffel

Kalau ke Paris justru bukan Menara Eiffel yang terlihat menarik, tapi banyak bangunan lain yang lebih menawan, baik panoramanya maupun sejarahnya. Kalau  pengunjung melihat secara dekat, Menara Eiffel bentuknya persis seperti menara telkomsel, hanya malam hari terlihat menarik dengan kilauan lampu malam.



Menara Eiffel di malam hari



Menjelang pagi di Menara Eiffel


Desain Menara Eiffel ini memang sangat megah dan menjulang tinggi, di antara gedung-gedung pencakar langit di Paris hanya Menara Eiffel yang terlihat lebih tinggi berada di pusat kota, yang di bawahnya ada jalur lalu lintas. Di tengah menara ini ada restoran, memang sangat unik. Saking mencoloknya bangunan ini, Pengarang novel (Guy de Maupassant) makan siang di restoran Menara setiap hari. Ketika ditanyai mengapa, ia menjawab bahwa itu adalah satu-satunya tempat di Paris dimana kita tidak bisa melihat menara.  Ternyata ia sangat benci Menara Eiffel,  kemana pun ia pergi akan terlihat menara, jadi satu-satu solusi yang ia lakukan adalah berada di menara ini agar tidak terlihat menara. Ide yang bagus  menurut saya, saya sendiri pun akan merasa bosan jika lama-lama berada dibawah Menara Eiffel ini. Daripada berlama-lama di bawah menara telkomsel (Menara Eiffel) lebih baik keliling kota Paris, selain bisa menikmati istana-istana tempo dulu, pengunjung juga bisa melihat museum, taman-taman kota dan juga cuci mata di pusat perbelanjaan.


         Istana lovre, museum Lovre dan Istana Tuileries

         Istana Lovre bentuk istananya segi empat, ditengahnya dibuat piramida kaca untuk Lovre museum namun gendung ini terpisahkan seolah-olah dua gedung karena ada jalur lalu lintas, kalau dilihat dari udara kayak melingkar segi empat.



Istana dan Museum Lovre



Museum  lovre merupakan salah satu museum terbesar yang memamerkan ratusan lukisan dan barang-barang peninggalan kerajaan dan gereja. Tempat ini sering dijadikan sebagai setting pembuatan film, di antaranya film The Davinci Code. Museum ini termasuk dalam daftar museum yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan seluruh dunia. Bangunan ini banyak meyisakan sejarah di antaranya  sosok figure Marie Antoinette.

 Marie Antoinette adalah ratu perancis dan istri dari Louis XVI, Marie Antoinette menemui ajalnya di pisau guillotine pada masa revolusi perancis. Guillotine merupakan alat untuk membunuh seseorang yang akan menjalani hukuman mati, alat ini terkenal pada masa revolusi perancis. Pemengalan kepala mengunakan guillotine dilakukan dengan cara terhukum ditidurkan tengkurap dan leher diletakkan di antara dua balok kayu, di tengahnya ada lubang tempat dijatuhkan pisau dengan ketinggian 7 meter, ketika pisau di jatuhkan maka kepala terhukum akan jatuh tepat di keranjang yang terdapat di depannya.

Arc de Triomphe

Bangunan yang dibuat pada tahun 1806 bertujuan untuk mengenang pertempuran Napoleon Bonaparte, bangunan ini  didesain mengambarkan tentang dahsyatnya pertempuran yang terjadi, nama-nama para penjuang yang meninggal pun di ukir di sana. Selain Menara Eiffel bangunan ini juga menjadi favorit untuk para pengunjung yang berwisata ke Paris. Bangunan monumen ini juga disebut sebagai gapura kemenangan.



Arc de Triomphe



         Place de la Concorde

Place de la Concorde Merupakan alun-alun kota yang dirancang oleh Ange-Jacques Gabriel pada masa 1755. Alun-alun ini dulunya dijadikan sebagai tempat pelaksanaan hukuman Guillotine, sekarang tempat ini telah disulap menjadi alun-alun yang indah dengan hiasan patung-patung dan air mancur. Di area tersebut terdapat bangunan yang salah satunya diubah menjadi hotel de crillon yang sampai sekarang hotel tersebut masih beroperasi, di sinilah Marie Antoinette banyak menghabiskan waktu luangnya dengan belajar piano.



Place de la Concorde



Champ Elysee

Jalan-jalan tidak lengkap tanpa shopping, nah bagi yang hobi shopping dan kantong tebal, tempat yang satu inilah yang cocok untuk dikunjungi.  Champ Elysee merupakan kawasan mewah pusat perbelanjaan di Paris, di sepanjang area kita akan melihat pertokoan-pertokoan brand terkenal yang original, tentu saja dengan harga yang original pula. 



Champ Elysee


           Sungai Seine 

Sungai seine merupakan sungai utama di Perancis yang membelah kota Paris menjadi dua bahagian. Tidak lengkap rasanya kalau ke Paris tanpa menikmati suasana malam dengan transportasi air yang ada di sepanjang Sungai Seine. Mengunakan transportasi air melewati Menara Eiffel di malam hari, menghadirkan suasana romantik tersendiri.



Sungai Seine