Oleh : Lisa Tjut Ali
Beberapa bulan yang lalu, setelah jalan-jalan ke
perbatasan negara Belgia dan Belanda bersama dengan keluarga pak Rudi Kurniawan
M.Sc, Saya dan suami mampir ke kota Bonn dan Köln. Kota Köln
atau cologne ini selain terkenal dengan Cologne Cathedral, juga terkenal dengan Jembatan gembok cinta. Kalau
mau lihat jutaan gembok dengan model yang unik-unik maka koln lah tempatnya. Tempat
ini merupakan tempat yang paling favorit di koln, terutama bagi pasangan
muda-mudi yang sedang kasmaran. Di sepanjang
jembatan gembok cinta atau jembatan Hohenzollern ini, terdapat
ribuan juta gembok yang di sangkut tanpa kunci. Konon katanya bagi pasangan yang ingin cintanya abadi dan
tak terpisahkan, akan mengunci gembok-gembok di pagar kawat yang terdapat di
sepanjang jembatan. Mereka yang sedang di mabuk cinta sepertinya menyakini
mengunci gembok sama dengan mengunci cinta atau hati mereka berdua, sehingga
cinta mereka akan tetap abadi dan setia hingga akhir nanti. Kedengarannya sangat
konyol dan unik, mana mungkin cinta
dapat di gembok, namun bagi yang sedang kasmaran akan melakukan apa saja untuk
membuat hubungan mereka langgeng.
Saya dan suami
berulang kali tersenyum nyengir dan adu pandang karena menahan geli, saat melihat
jutaan gembok dan prilaku muda-mudi yang
sedang di mabuk cinta. Berbagai variasi gembok ada disana, dari warna lembut
hingga warna cerah, bahkan ukurannya pun bervariasi, dari yang sekecil-kecilnya
hingga yang paling besar. Setiap pasangan rasanya ingin memberi gembok cinta
yang terbaik. Sebelum gembok-gembok di sangkut ke pagar, mereka akan berdoa
atau berikrar terlebih dahulu, seperti sebuah ikrar percintaan antara dua hati
yang tak ingin terpisahkan, setelah masing-masing berdoa, mereka akan mengikat
gembok yang telah di beri nama mereka berdua ke pagar jembatan, lalu kuncinya
di buang ke sungai Rhein.
Saat melirik sungai
Rhein saya jadi berpikir, jika sungai ini kering pasti akan terlihat jutaan
kunci yang terbuang di sana. Sebuah polusi
rasanya, membuang kunci-kunci ke sungai, saat kunci itu masih sedikit mungkin
tak berdampak apa-apa pada lingkungan namun jika terus-terusan hal ini
dilakukan oleh setiap generasi Jerman, lambat laun kan mengangu aliran sungai Rhein.
Membuangnya ke tong sampah atau memyimpannya di rumah rasanya jauh lebih bijak,
sehingga jika sewaktu-waktu perlu gembok bisa di ambil kembali ( * _ *).
![]() |
Cologne Cathedral |
![]() |
Cologne Cathedral tampak dari depan |
![]() |
Bervariasi ukuran gembok |
![]() |
Gembok bentuk kura-kura juga ada |