Oleh : Lisa Tjut Ali
![]() |
Ponakan ku...... jika engkau belum mampu memimpin hatimu janganlah jadi pemimpin jutaan hati masyarakat |
Suatu
sore saat lagi duduk santai dengan kakak sulung dan ponakan, tiba-tiba si kecil
celoteh tentang caleg dan partai yang dilihatnya di spanduk-spanduk.
" Mimi, bunda, kalau mau gaji guru naik pilih partai dan caleg ini aja (*Sebut nama partai dan caleg)“ ujar si kecil yang berusia 8 tahun.
" Kalau nek ayah pilih partai ini (*Sebut nama partai dan caleg lagi), karena partai ini kasih bibit, cangkul, pupuk, kan nek ayah suka ke gunung “ celoteh si kecil berusia 10 tahun. Saya dan kakak saling memandang dan tersenyum nyengir lihat ponakan yang ngomong politik.
" Memangnya kakak Ulfa dan ulya tahu darimana tentang caleg dan partai itu “ tanya saya penasaran.
" Kemarin itu baca di spanduk-spanduk yang di tempel di pohon, jalan, dan WC trus diumumkan melalui mobil-mobil yang lewat " ujar mereka polos.
Hmmmm
si kecil saja sudah bisa memilih partai dan caleg mana yang membawa inspirasi
mereka, saya juga yakin masyarakat sekarang juga sudah bisa menilai partai dan
caleg mana yang sesuai memikul inspirasi masyarakat.
Itu caleg dan partai berdasarkan pandangan si kecil.
Lalu bagaimana
pandangan teman-teman ?
Hmmmm
saya jadi ingat masa sekolah dulu, ketika cekgu tanya siapa yang mau jadi ketua
kelas, semua tertunduk, tak ada seorang pun yang mau menunjukkan tangan
mengatakan dirinya mampu memimpin kelas, padahal saat itu ada beberapa teman
memang layak untuk memimpin kelas, namun mereka hanya mau menjadi pemimpin
berdasarkan penilaian teman-teman bukan karena ambisi, walaupun mampu,
teman-teman begitu malu menonjolkan diri bahwa mereka mampu, biasanya setelah
cekgu dan teman-teman yang lain tunjuk, baru mereka mau menjadi ketua kelas, tapi
realita sekarang justru terbalik, banyak sekali orang tanpa malu-malu
mempromosikan diri untuk jadi pemimpin, walaupun banyak yang tak layak
memimpin, pohon-pohon, jalan-jalan serta fasilitas umum pun dijadikan tempat promosi
mereka.
Jadi
kalau saya disuruh memilih saya tidak akan memilih calon pemimpin yang sangat menginginkan jabatannya, sementara kemampuannya untuk
memimpin tidak ada. Intinya bagi orang yang layak memimpin namun tidak
berambisi untuk kedudukan, ia akan merasa bahwa jabatan itu sebuah amanah dan
tanggung jawab yang besar untuk dipikul, ia akan selalu merasa tidak layak dan
tidak mampu berbuat adil pada masyarakat, ia akan merasa tidak layak untuk
jabatan, kecuali memang masyarakat mempercayai dan memilihnya.
Sekarang
coba lihat hampir semua orang merasa diri mampu menjadi pemimpin, semua seakan
ingin jadi pemimpin dan terdepan. Sebelum ingin menjadi pemimpin tanyakan diri
kita, apakah kita layak untuk menjadi pemimpin jutaan orang? apakah kita sudah
mampu memimpin hati kita? apakah kita sudah mampu memimpin keluarga kita? kalau hati kita sendiri belum mampu kita pimpin
lalu siapa kita, sehingga tanpa malu berkoar-koar untuk dipilih menjadi
pemimpin jutaan hati masyarakat.
Rasululloh SAW juga menyatakan agar tidak memilih seseorang menjadi pemimpin kepada orang yang meminta dan berambisi untuk mendapatkannya.
Rasululloh SAW juga menyatakan agar tidak memilih seseorang menjadi pemimpin kepada orang yang meminta dan berambisi untuk mendapatkannya.
“Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari r.a, ia berkata, “Aku dan dua orang dari kaumku datang menghadap Nabi saw. Salah seorang mereka berkata, ‘Ya Rasululloh SAW angkatlah kami sebagai pejabatmu.’ Satu orang lagi juga mengatakan perkataan yang sama. Lalu Rasululloh SAW bersabda, ‘Kami tidak akan memberikan jabatan pemerintahan ini kepada orang yang meminta dan berambisi untuk mendapatkannya’,” (HR Bukhari [7149] dan Muslim [1733]).
“Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah r.a, ia berkata, “Rasululloh SAW bersabda kepadaku, ‘Wahai Abdurrahman, janganlah engkau meminta jabatan pemerintahan, sebab apabila engkau diberi jabatan itu karena engkau memintanya maka jabatan tersebut sepenuhnya dibebankan kepadamu. Namun apabila jabatan tersebut diberikan bukan karena permintaanmu maka engkau akan dibantu dalam melaksanakannya’,” (HR Bukhari [7147] dan Muslim [16522]).
“Kami tidak menyerahkan kepemimpinan ini kepada
orang yang memintanya dan tidak pula kepada orang yang berambisi untuk
mendapatkannya.” (HR. Bukhari no. 7149 dan Muslim no. 1733)
(* Catatan dan renungan untuk diri sendiri agar tidak salah dalam memilih.
Di antara banyak calon pemimpin, pilih lah pemimpin yang layak untuk memimpin
semoga pilihan kita nantinya tidak salah ya mbak
BalasHapusiya mbak memilih yang terbaik diantara yang baik
HapusItulah mak, mereka lupa kl jd pemimpin itu berat sekali tanggung jawabnya, dunia akhirat!
BalasHapusMoga2 kita ga salah pilih ya :)
semoga mak kita jadi pemilih yang bijak
HapusSelamat memilih Lisa, jangan golput ya, hihiiii....
BalasHapuseky udah memilih ya, milih apa?
Hapusbetul bu LisaTjut Ali...
BalasHapuspilih yang tidak mengajukan diri dan jelas tidak ambisi, tapi yang tampilnya karena diminta oleh rakyat,
yups bung syaf, udah memilih kan
HapusBagi yang sudah mendapatkan hak pilihnya mari bersama sama untuk memilih peminpin yang terbaik,,, jangan sampai golput hehhehee
BalasHapusga boleh golput ya, hehehehe
Hapuskatanya sih golput boleh kalau pemimpinnya nggak ada yang becus~~~
Hapusgolput memang selalu jd pilihan terakhir klo pemimpin yg mau dipilih ga sesuai, hmmmmmmmmmmm " golput ga ya? "
HapusTerkadang orang berambisi menjadi pemimpin (laki-laki atau perempuan) karena dorongan ini dan itu, dan alasan klasiknya adalah mereka ingin menyuarakan suara demi rakyat. Dan pertanyaan rakyat yg manakah itu? :)
BalasHapushehehehehe mas aulia juga tahu jawabannya
Hapus
BalasHapusPemimpin yang sesungguhnya tentu sudah bekerja untuk masyarakat sekitarnya sehingga orang-orang percaya kepadanya lalu memilihnya, bukan yang bilang, "Tolong pilih saya yaaaa...."
betul tu mas Akhmad, hehehehe
HapusDUH nggak bisa pake hak pilih krn ada di perantauan
BalasHapusdoa aja ninda supaya yang milih dapat memilih pemimpin yang tepat
HapusBenar, anak kecil memang sumber tak ternilai untuk mengingatkan orang dewasa tentang hal-hal yang mereka lupakan. Slam. :)
BalasHapussalam kenal juga
HapusOops! Maksudnya: "Salam"
BalasHapusHai mbak, anak-anak kecil memang polos dan selalu mengatakan kejujuran, eeh maksudnya kejujuran berdasarkan pengamatannya dari kaca mata anak kecil tersebut dan berdasarkan hatinya yang masih bersih, ya... :)
BalasHapusSayang, vandalisme itu namanya jika sudah menempelkan spanduk, poster-poster di pohon dan fasilitas umum lainnya yang tak luput dari pandangan kita, karena kadang menarik perhatian sehingga mengganggu konsentrasi utama kita (seperti saat kita sedang mengendarai kendaraan bermotor mungkin? atau sedang menyebrang jalan, atau juga menunggu angkutan umum, mungkin?) Hmmm... :)
iya mbak intan, kalau sudah musim pemilu semua pohon udah pada pakai baju (* pakai spanduk) hehehehe
Hapuswuaaa, memang repot kalau memilih pemimpin. Pemimpin sekarang banyak maunya
BalasHapus^_^ selamat memilih, semoga pilihannya tepat
HapusKenyataan yang terjadi di negeri ini adalah banyak sekali pemimpin yang berambisi untuk dipilih menjadi pemimpin, bahkan ia melakukan penyuapan. Astagfirullaah....
BalasHapusLisa..miss U....
BalasHapuskunjungan perdana, salam perkenalan. ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapusberkunjung kemari untuk yang pertama kali
BalasHapusinaugural visit while carrying a funny game
BalasHapusbenar sekali !!!!!
BalasHapusmbak lisa apakabar? semoga sehat sekeluarga yah :)
BalasHapusSaya berkunjung kembali kemari, Mbak, mohon maaf lahir dan batin...
BalasHapusAnak pintar
BalasHapusKunjungan perdana, salam kenal ya
BalasHapusdatang berkunjung, salam perkenalan ya u, bila ada waktu ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapuslongtime no seee mak.. miss you
BalasHapusNyimak aj,
BalasHapusSlm knl mb' ukhty hehe
salam kenal aja buat admin
BalasHapuskecil kecil bicara politik
BalasHapusluar biasa keingin tahuan anak nya ..
BalasHapusKamu tidak akan mengerti betapa istimewanya arti air mata sebelum kamu benar-benar membiarkannya keluar dari pelupuk matamu dan meleleh di pipimu . .
BalasHapushahaha anak kecil sekarang juga udah pada tau ya :)
BalasHapusvery interesting information thank you for sharing information may be useful Agen Slimming Capsule
BalasHapusmantap infonya . . berkualitas . .
BalasHapusObat Tradisional Anak Biduran
mantap infonya . . berkualitas . .
BalasHapusObat Penurun Kolestrol Anak
Terkadang kita harus melepaskan seseorang yang kita sayangi........ Bukan kita tak lagi menyayanginya.....tapi karena dia lebih bahagia saat kita melepasnya ?
BalasHapusnah itulah mba..tidak sehatnya kampanye jaman sekarang..kampanye nempel dimana saja..jadi imbasnya anak kecil pun ikut menilai..he he
BalasHapusbermanfaat mba postingan nya makasih
BalasHapusmantap anak kecil jaman sekarang ya mba
BalasHapuskeren anak kecil jaman sekarang uda pada tau haha
BalasHapusTetep dipantau terus mbak aktifitasnya, jgn sampe salah pergaulan :)
BalasHapusKami menyediakan beberapa info tentang Pagar Rumah Minimalis || Desain Rumah Sederhana || Modern Interior Design || Rumah Minimalis Sederhana || Model Rumah Sederhana || Teras Rumah Minimalis . Jika anda berminat silahkan kunjungi web tersebut.
Kalo si kecil udah berceloteh, rasanya tuh ya terenyuh, ya gak nyangka, ya senang, ya pengen ketawa, gemas!
BalasHapusSalam,
Oca