Oleh
: Lisa Tjut Ali
Suatu
siang di hari sabtu yang indah. Saat Saya dan suami habis berbelanja di sebuah
kedai turki langganan kami, ketika tangan
sibuk menyusun barang belanjaan, mata saya justru tertumpu pada sosok gadis
berwajah mungil yang duduk di samping pintu kedai. Dari wajahnya Saya dapat menebak
umurnya sekitar 9 atau 10 tahunan. Wajah putihnya begitu semakin sempurna
dengan balutan tudung warna hijau. Bukan pada umur dan wajahnya yang menarik
perhatian saya, tapi pada sebuah kaleng kecil berisi beberapa uang euro yang
terletak persis di depannya. Gadis itu terduduk diam namun wajahnya yang
sekali-sekali beradu pandang dengan saya seakan-akan ingin bercerita tentang kisah
luka hidupnya. Lidah saya kelu seakan mengerti garis hidupnya. Sangat berharap dapat membuatnya bahagia walau Saya tahu tak kan mampu sepenuhnya menghapus cerita lukanya.
Mulut indah gadis tampa nama itu berucap selalu berucap satu kata “ danke” sambil tersenyum manis pada setiap orang yang lewat dan memberinya uang.
Kini walau Saya telah berlalu jauh dari gadis
itu, namun bayangan gadis itu terus menari-nari dalam ingatan menjadi sebuah
pengalaman berharga betapa hidup ini tak selamanya sempurna, tak selamanya apa
yang kita impikan itu ada, tak selamanya kehidupan ini lengkap, namun kita
harus tetap bertahan dalam sebuah tujuan. Tujuan untuk meraih cita-cita
dan cinta karena Allah. Semua yang
terjadi ini adalah sebuah ujian dari-NYA untuk melihat dan memilih insan-insan
mana yang terbaik dan takwa. Semoga kita semua lulus dalam ujian-NYA.
Amiin...ditunggu postingannya tahun ini lho,Mbak?
BalasHapusterima kasih ya sudah mampir
Hapustak kenal maka tak sayang, aku mulai dari post pertamanya mbak lisa,seperti janjiku buat ngeliat semua post. post pertama aja udah deep banget gini, you are great blogger mbak.
BalasHapusmakasih melissa, semoga impian melissa untuk bisa memelihara seekor kuda tercapai
HapusHmm, mudah-mudahan aja gadis kecil bertudung hijau itu sudah kembali bahagia dalam hidupnya, aamiin
BalasHapusSalam,
Puput