Coretan pena

Selasa, 29 Januari 2013

Cerita Hikmah : Indahnya Kasih Sayang




Oleh : Lisa Tjut Ali


(  Seekor burung burung yang sedang berteduh)


( Sangkar Mungil Yang klasik )


Saat Saya melewati jalan setapak yang penuh dengan salju, tiba-tiba  langkah saya  terhenti dan mata tertuju pada sebuah sangkar burung yang tergantung di sebuah pohon,  sangkar kayu yang berbentuk rumah mungil itu kelihatan sangat klasik, di samping sangkar itu juga tergantung sebuah makanan, sepertinya sangkar dan makanan itu sengaja di gantung oleh seseorang agar burung-burung  yang terbang bebas di hutan lingkar kampus  itu dapat singgah untuk berlindung dan makan disitu.  Dengan langkah pelan Saya mendekati sangkar itu, di sana terdapat beberapa ekor burung. Di antara burung itu ada  dua ekor burung yang berwarna hitam bercampur kuning sedang berteduh di rumah munggil itu. sepertinya itu  anak burung dan induknya.   Sekilas saya lihat induk burung itu menyuapkan makanan ke anak burung itu dengan paruhnya, beberapa menit kemudian induk itu kembali terbang mematuk-matuk salju dan kembali ke sangkar untuk disuapkan salju itu ke paruh anak burung itu sebagai minuman.  Saya lihat dengan kasih sayang  induk burung itu mulai merapatkan tubuh ke anaknya dengan mengkipas-kipaskan sayapnya,  untuk menghangatkan  burung kecil itu dari dinginnya salju yang turun.  Subhanallah keakraban kedua burung ini melinangkan air mata saya, mengingatkan saya pada sosok ibu yang selalu menyayangi saya walau kadang ibu sendiri sedang sakit dimakan usia. 

Betapa Maha Penyayangnya Allah sehingga ditumbuhkanya rasa kasih sayang di antara sesama makhluh-Nya agar dapat  menjalani hidup  penuh toleransi didunia.  Saya begitu betah berlama-lama mengamati burung itu, hingga tanpa sadar topi jaket yang menutupi kepala telah penuh dengan gumpalan-gumpalan  salju yang lembut seperti kapas.  Kalau saja kaki tak kebas karena dingin, tentu saja tak mengingatkan saya untuk beranjak dari tempat itu.  Sungguh indah karunia-Mu Yaa Allah, sungguh indah anugrah-Mu, semua yang terjadi dalam hidup ini karena  kehendak dan rencana-Mu, tetesan salju yang turun, darah yang tumpah walau setetes,  rambut yang rontok walau sehelai,  juga karena kehendak-Mu, tak ada yang luput dari rancangan dan kehendak-Mu. Allhamdulillah, terima kasih Yaa Allah telah memberikan hamba kehidupan yang indah, masih bisa menikmati  Anugrah-Mu, masih punya anggota tubuh yang lengkap, masih punya rezki, masih bisa menghirup udara, masih memiliki kesehatan, Yang Maha Pemurah jadikan kami insan yang sabar dan bersyukur  atas setiap kehendak-Mu.

Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban
(Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Jangan lupa masukannya untuk perbaikan tulisan di masa yang akan datang.

oya semua foto-foto di sini punya saya pribadi, bagi sahabat yang ingin share foto-foto atau tulisan dalam blog ini, boleh saja tapi jangan lupa bagi tahu saya dulu sekalian nulis source.

Terima kasih karena telah mampir ( * _* )