Oleh : Lisa Tjut Ali
Saat Saya melewati jalan setapak yang penuh
dengan salju, tiba-tiba langkah saya
terhenti dan mata tertuju pada sebuah sangkar burung yang tergantung di sebuah
pohon, sangkar kayu yang berbentuk rumah
mungil itu kelihatan sangat klasik, di samping sangkar itu juga tergantung
sebuah makanan, sepertinya sangkar dan makanan itu sengaja di gantung oleh seseorang
agar burung-burung yang terbang bebas di
hutan lingkar kampus itu dapat singgah
untuk berlindung dan makan disitu. Dengan
langkah pelan Saya mendekati sangkar itu, di sana terdapat beberapa ekor burung.
Di antara burung itu ada dua ekor burung
yang berwarna hitam bercampur kuning sedang berteduh di rumah munggil itu. sepertinya
itu anak burung dan induknya. Sekilas saya lihat induk burung itu menyuapkan makanan ke anak burung itu dengan paruhnya,
beberapa menit kemudian induk itu kembali terbang mematuk-matuk salju dan
kembali ke sangkar untuk disuapkan salju itu ke paruh anak burung itu sebagai
minuman. Saya lihat dengan kasih
sayang induk burung itu mulai merapatkan
tubuh ke anaknya dengan mengkipas-kipaskan sayapnya, untuk menghangatkan burung kecil itu dari dinginnya salju yang
turun. Subhanallah keakraban kedua
burung ini melinangkan air mata saya, mengingatkan saya pada sosok ibu yang
selalu menyayangi saya walau kadang ibu sendiri sedang sakit dimakan usia.
Betapa Maha Penyayangnya Allah sehingga ditumbuhkanya
rasa kasih sayang di antara sesama makhluh-Nya agar dapat menjalani hidup penuh toleransi didunia. Saya begitu betah berlama-lama mengamati burung itu, hingga tanpa sadar topi
jaket yang menutupi kepala telah penuh dengan gumpalan-gumpalan salju yang lembut seperti kapas. Kalau saja kaki tak kebas karena dingin,
tentu saja tak mengingatkan saya untuk beranjak dari tempat itu. Sungguh indah karunia-Mu Yaa Allah, sungguh
indah anugrah-Mu, semua yang terjadi dalam hidup ini karena kehendak dan rencana-Mu, tetesan salju yang
turun, darah yang tumpah walau setetes,
rambut yang rontok walau sehelai, juga karena kehendak-Mu, tak ada yang luput
dari rancangan dan kehendak-Mu. Allhamdulillah, terima kasih Yaa Allah telah
memberikan hamba kehidupan yang indah, masih bisa menikmati Anugrah-Mu, masih punya anggota tubuh yang
lengkap, masih punya rezki, masih bisa menghirup udara, masih memiliki
kesehatan, Yang Maha Pemurah jadikan kami insan yang sabar dan
bersyukur atas setiap kehendak-Mu.
Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban
(Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa masukannya untuk perbaikan tulisan di masa yang akan datang.
oya semua foto-foto di sini punya saya pribadi, bagi sahabat yang ingin share foto-foto atau tulisan dalam blog ini, boleh saja tapi jangan lupa bagi tahu saya dulu sekalian nulis source.
Terima kasih karena telah mampir ( * _* )