Oleh : Lisa Tjut Ali
Hidup
itu kalau tidak di pilih maka kita memilih, kadang dalam kehidupan tak
selamanya apa yang kita ingin kan tercapai. namun itulah yang dinamakan takdir
dan cobaan. Setiap apa yang Allah ciptakan di dunia ini merupakan sebuah
pengajaran dan hikmah bagi yang mau berpikir rasional. Tak ada satu pun
karunia-Nya yang
tak ada manfaat, bahkan nyamuk yang selama ini kita pikir sebagai makluh yang
berdampak kerugian pun ada hikmah keberadaannya.
Kadang kala kita berpikir nyamuk itu hanya menimbulkan musibah selain menyebabkan malaria juga tak ada manfaat, padahal dari nyamuk inilah Allah mempunyai tujuan tertentu untuk kita. Sebenarnya justru dengan adanya nyamuklah kita jadi teraspirasi untuk membersihkan setiap ruang. Bayangkan kalau tak ada nyamuk, pasti kita akan membiarkan sampah-sampah menumpuk tanpa terjamak.
Air mata dan Tawa adalah lukisan hidup. Namun senyuman di setiap cobaan merupakan penguat langkah
Kita harus yakin kalau kita mampu
Kita harus yakin bahwa semua pasti indah pada akhirnya.
Insan yang hidup di semesta kadang seperti " Lilin "
bagaimana hidup seperti Lilin?
Bahagiakan hidup seperti Lilin?
Lilin itu hidupnya untuk menerangi kegelapan, meski dia sendiri harus habis oleh panasnya api. Walau lilin tersakiti akhirnya ia akan tersenyum indah karena dengan cahaya kecilnya mampu menerangi seluruh ruang yang kelam. Begitu juga dengan insan berhati lilin, ia hidup untuk memberi senyuman bagi setiap insan yang dia jumpai walau ia sendiri kadang menangis darah dalam hati, namun ia tetap bahagia, ketika ia pergi jutaan insan akan hidup dengan sisa-sisa senyum, nasehat dan ceritanya, yang pernah hidup dan akhirnya pergi tanpa cahaya yang tersisa....................... .lilin
gelap untuk dirinya sendiri namun ia memberi kecerahan, keceriaan untuk
semesta…………….
Kadang kala kita berpikir nyamuk itu hanya menimbulkan musibah selain menyebabkan malaria juga tak ada manfaat, padahal dari nyamuk inilah Allah mempunyai tujuan tertentu untuk kita. Sebenarnya justru dengan adanya nyamuklah kita jadi teraspirasi untuk membersihkan setiap ruang. Bayangkan kalau tak ada nyamuk, pasti kita akan membiarkan sampah-sampah menumpuk tanpa terjamak.
Air mata dan Tawa adalah lukisan hidup. Namun senyuman di setiap cobaan merupakan penguat langkah
Kita harus yakin kalau kita mampu
Kita harus yakin bahwa semua pasti indah pada akhirnya.
Insan yang hidup di semesta kadang seperti " Lilin "
bagaimana hidup seperti Lilin?
Bahagiakan hidup seperti Lilin?
Lilin itu hidupnya untuk menerangi kegelapan, meski dia sendiri harus habis oleh panasnya api. Walau lilin tersakiti akhirnya ia akan tersenyum indah karena dengan cahaya kecilnya mampu menerangi seluruh ruang yang kelam. Begitu juga dengan insan berhati lilin, ia hidup untuk memberi senyuman bagi setiap insan yang dia jumpai walau ia sendiri kadang menangis darah dalam hati, namun ia tetap bahagia, ketika ia pergi jutaan insan akan hidup dengan sisa-sisa senyum, nasehat dan ceritanya, yang pernah hidup dan akhirnya pergi tanpa cahaya yang tersisa.......................
Sebatang lilin yang jadi imajinasi tulisan ini |
Apakah kita seperti lilin?
Apa kita mampu dan mau seperti lilin?
Insan yang menapaki semesta kadang kala seperti " Daun Maple "
Daun Maple merelakan dirinyan dari hijau, menjadi kuning kemerahan hingga akhirnya gugur untuk menyongsong hadirnya salju
tapi sayang hadirnya salju hanya sesaat lalu mencair
sedangkan daun maple yang kering tetap bertahan hingga musim berganti, walau kadang terinjak dan terbuang seperti sampah di tanah, namun daun maple yang jatuh tetap bertahan untuk menyelimuti tanah dari sejuknya salju yang membeku. Daun maple bukan saja memamerkan keindahan kala tumbuh rindang di pohon tapi ia juga mewarnai semesta saat jatuh berutai di tanah. Begitu banyak insan yang kegirangan menanti gugurnya Daun maple yang indah, bahkan untaian-untaian daunnya yang gugur menjadi hiasan bagi mereka pencinta semesta. Tapi pernahkan kita berpikir kenapa Daun Maple rela mengugurkan Daunya?
Selembar Daun Maple yang jadi inspirasi tulisan ini |
Daun maple yang telah gugur tetap utuh tak seperti
salju yang turun lalu mencair. Ironis memang daun maple gugur untuk
salju, namun salju tak mampu bertahan. Tapi tahu kah kita daun maple itu begitu
kuat ia mampu bertahan hingga empat musim. walau kadang daunnya tak sempurna
lagi namun ia tetap bertahan seberapa ia mampu. Kita sering berpikir daun Maple
yang gugur akan lenyap di telan waktu, tapi ternyata tidak, ia tetap diam
diantara pijakan kaki kokoh dan butiran-butiran salju, begitu salju mencair,
musim semi kembali merekah, daun maple tetap ada dan setia menanti walau telah
rapuh.
bahkan walau harus menunggu beberapa musim diantara musim semi dan panas, daun maple dan salju akhirnya menyatukan untuk memperindah semesta
begitu lah yang terjadi dalam hidup insan berhati daun maple selalu berusaha tegar dan menunggu untuk sebuah harapan, cita dan cinta. Ia tak pernah risau dengan hati-hati yang kelam yang kadang menyakiti hati, ia hanya tahu menunggu dan menunggu untuk sebuah harapan walau kadang kaki telah lemah untuk bertatih, mulut sudah kaku untuk berucap namun hati tetap yakin semua akan baik-baik saja
Apakah kita seperti daun maple?
dan apa kita mampu dan mau seperti daun maple?
Ah terlalu ironis jika kita berpikir kita lilin atau pun daun maple
Karena kita adalah insan yang menjalankan takdir
Kita jalani saja takdir seperti air yang mengalir karena pada akhirnya air itu akan tetap berhenti bermuara disuatu tempat yang disebut akhir dari penantian, penungguan dan harapan
bahkan walau harus menunggu beberapa musim diantara musim semi dan panas, daun maple dan salju akhirnya menyatukan untuk memperindah semesta
begitu lah yang terjadi dalam hidup insan berhati daun maple selalu berusaha tegar dan menunggu untuk sebuah harapan, cita dan cinta. Ia tak pernah risau dengan hati-hati yang kelam yang kadang menyakiti hati, ia hanya tahu menunggu dan menunggu untuk sebuah harapan walau kadang kaki telah lemah untuk bertatih, mulut sudah kaku untuk berucap namun hati tetap yakin semua akan baik-baik saja
Apakah kita seperti daun maple?
dan apa kita mampu dan mau seperti daun maple?
Ah terlalu ironis jika kita berpikir kita lilin atau pun daun maple
Karena kita adalah insan yang menjalankan takdir
Kita jalani saja takdir seperti air yang mengalir karena pada akhirnya air itu akan tetap berhenti bermuara disuatu tempat yang disebut akhir dari penantian, penungguan dan harapan
Hari ini saya dapat memetik pelajaran penting dari selembar daun maple ihwal istiqamah. Makasih banyak ya, Mbak. Sungguh menginspirasi.
BalasHapussama-sama
Hapusdaun maple yang bisa ertahan lama ya, iklas menjalani harinya walaupun sudah mengering
BalasHapusiya, cerminan keikhlasan menanti dan menunggu. terima kasih ya sudah mampir lagi ke sini
Hapusberhenti disini dapet renungan... :D
BalasHapusdaun maple??yg kek gmn itu mbk??hehehe
iya. Daun maple itu daun yg banyak tumbuh di daerah eropa, yang biasanya pada musim luruh pohon maple tersebut mengugurkan daun-daunnya
Hapuskumpulan kalimat di akhir paragrafnya so wise mbak :)
BalasHapusmakasih ya
Hapusterima kasih ya untuk kunjungannya
BalasHapusblum prnh sm sekali melihat daun maple, tp Alhamdulillah aq bs mngambil hikmah dari postingan ini. trimakasih....
BalasHapusmakasih juga ya sudah mampir
Hapuswaaa aku jadi terdiam setelah membaca ini :)
BalasHapusmakasih ya sudah meninggalkan jejak, hehehhehehe
Hapusmerenung disini..
BalasHapusingin seperti daun maple..ingin seperli lilin..
ingin menjalani hidup aja deh, dengan peneu syukur :D
betul menjalani hidup apa adanya jauh lebih baik
Hapuspst error tu si jasa review produk binggung mw jd apa dlm menjalani hdp atw seperti apa binggung jg dia...akkakakk
Hapuscarl sendiri pasti juga bingung, apa seperti daun maple atau seperti Lilin? tapi menurut icha, carl itu mending jadi juragan aja, wkkkkkkkkkkkk
Hapusakkakakk,,"juragan Lagi"...suuiiittttsssss berisik kak icha ni Lah nti dibaca & didengar orang loe...jgn bilang siapa-siapa yaa...
Hapusentar nanti di umumkan di spanduk-spanduk
HapusBelajar tentang kehidupan disini, terima kasih ya mb Lisa :)
BalasHapussama-sama
Hapusterima kasih juga sudah mampir
Hidup itu kalau tidak di pilih maka kita memilih, kadang dalam kehidupan tak selamanya apa yang kita ingin kan tercapai. namun itulah yang dinamakan takdir dan cobaan. Setiap apa yang Allah ciptakan di dunia ini merupakan sebuah pengajaran dan hikmah bagi yang mau berpikir rasional. Tak ada satu pun karunia-Nya yang tak ada manfaat
BalasHapusSaya suka dengan kalimat mb Lisa diatas, :)
terima kasih
Hapussaya juga suka (y)
HapusDanke carl
Hapuskunjungan perdana :) sambil baca2. salam kenal
BalasHapusvisit n koment back y dblogq :)
skalian follow ya nanti ak folback
makasih ya atas kunjungannya
Hapusselama ane hidup memang gak pernah sadar kalo kita tuh gak sempurna banyak banget di sekitar kita yang menjadi pembanding kita :)
BalasHapusmanusia memang mahkluk yangtak luput dari khilaf
Hapusterkadang kita sendiri egois jika ingin mendapatkan sesuatu tidak pernah mempertimbangkan keadaan yang ada :)
BalasHapusiya benar sekali, egois dan nafsu selalu saja bersaing dengan kebaikan
Hapusmksi infonya gan.. kunjung balek ya :)
BalasHapussama-sama, iya insyaallah nanti saya mampir ya
Hapustakdir dan cobaan merupakan kata kunci bisa di naungan yang baik atau yang buruk
BalasHapusiya benar, makanya doa itu sangat di perlukan agar kita tabah dlm jalani takdir dan cobaan
Hapuskeren banget pesan moral dr daun maplenya :)
BalasHapusterima kasih sudah mampir ya
HapusSaya Daun Maple kyknya ni kak icha :)
BalasHapusKasihan daunnya dipijak-pijak :p akkakakk
yakin carl daun maple??????
Hapusxixii...gak jadi ahh kembaLi jd kerze aja kyknya...nonggol disini lotus candle Hhee
Hapusga tetap pendirian juventus yang satu ini
Hapussangt menyentuh, dulu saya sering melepaskan galau dalam hati dengan ini .puisi
BalasHapusmenulis memang salah satu sarana yg baik untuk mengatasi galau terutama nulis puisi dan cerpen
HapusKapan bisa ke Jerman ya mbak?
BalasHapussemoga suatu saat nanti bisa menjejakkan langkah kesana juga
Hapusdaun maple tuh daun apa yah kok baru pertama kali ndengar sudah cekat cekot mikir apa tuh sampai bisa tahan smpai empat musim, paling itu daun diluar negri yah kalau diindonesia cuma dua musim dah cukup tapi dalam daun tersebut bisa kita ambil hikmah yang luas selain dari perkataan ust azzet yang istiqomah antaranya ketahanan, ketangguhan,beberapa unsur yang kita bisa ambil hehehe
BalasHapusmakasih ya sudah mampir
Hapusdaun maple itu daun yang pohonnya banyak tumbuh di eropa, yang mana klo musim gugur daunnya luruh, daun maple itu bentuknya yang seperti di foto lisa itu, hehehhehehe
Hidup itu pilihan buat saya mba ^^
BalasHapusbelum pernah lihat daun maple, semoga dipanjangkan umur bisa lihat daun maple berguguran .....
Amin, semoga mbak shinta dapat kesempatan lihat daun maple yang berguguran
Hapustrima kasih ya mbak sudah mampir
dalam ketidak sempurnaan ada keindahan. seperti dalam guguran dedaunan pohon maple diatas, viewnya cantik sekali.
BalasHapusjadi analogi daun maple ini untuk hidup, kena banget deh mbak Lisa
begitulah kehidupan tak selamanya diwarnai oleh tangisan dan tak selamanya pula di hiasi oleh tawa riang, krn hidup tak pernah abadi selalu ada kematian disetiap kehidupan, terima kasih mbak Evi sudah mampir
Hapuskalo saya disuruh milih antara kedua itu, saya milih jadi matahari, mbak. hihi ^_^
BalasHapusbesar sekali makna menjadi matahari ya, cahayanya menerangi seluruh ruang semesta, namun kala malam hari matahari menyembunyikan cahayanya
Hapusfoto-fotonya cakep mbak, salam kenal :)
BalasHapusmakasih, salam kenal juga
Hapusbisa nggak ya, manusia setulus daun maple ...
BalasHapusbtw fotonya ciamik deh mbak
mungkin bisa ya, walau satu dalam seribu
Hapusmakasih ya atas sanjungannya
setuju sekali ,kita cuma insan fana yang selalu penuh dengan khilap dan salah..btw keren perumapamaan dan kiasanya..menjadikan kita mawas diri..salam
BalasHapusRenungannya sangat menarik. Salam kenal ya Mba....
BalasHapussangat memberi inspirasi nih..makasih ya
BalasHapusSetuju sekali
BalasHapusRenungan yang membuat kita sadar agar menjadi lebih baik. Salam