Oleh : Lisa Tjut Ali
Pemerintah Jerman sangat mementingkan aspek pendidikan
bagi setiap warga yang menetap di negara mereka. Hal itu dapat di lihat
banyaknya Universiti-Universiti terkenal yang ada di Jerman memperlakukan pendidikan
gratis kepada seluruh pelajar, baik yang untuk warga negara maupun pendatang asing.
Salah satu Universiti yang menerapkan pendidikan gratis ini adalah kampus UDE.
Di UDE pelajar tidak perlu membayar iuran semester (SPP), mereka hanya perlu
membayar uang administrasi untuk pembuatan kartu perpustakaan dan kartu pelajar yang disebut dengan iuran semester tiket. Semester tiket ini dibayar setiap per semester atau enam bulan sekali sebesar 256 Euro ( dibandingkan biaya pendidikan di Indonesia, menurut saya itu bukan jumlah yang terlalu besar terutama untuk jenjang S3) .
Yang mana dengan kartu pelajar ini nantinya dapat naik transportasi secara
gratis tanpa harus beli tiket selama enam bulan. Kartu pelajar ini juga dapat
digunakan untuk berbelanja di kantin kampus dengan harga diskon, bahkan dengan
kartu pelajar ini juga dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan fasilitas publik
dengan harga diskon seperti ke tempat-tempat wisata, bioskop, olahraga,
teater, dll.
Untuk pelajar yang membawa serta
anak-anak dan istri pun tidak perlu khawatir dengan pendidikan mereka,
karena di Jerman setiap anak-anak baik warga negara atau pendatang diberi
pendidikan gratis dari jenjang kindergarten (Taman Kanak-kanak) sampai jenjang
Universiti (S3). Pihak kampus UDE
sendiri juga memberi fasilitas pendidikan bahasa Jerman secara gratis bagi istri
dan pelajar seperti suami saya yang menjadi " PhD candidate, The Promise double degree doctoral program, Universitat Duisburg Essen (Germany) dan Universiti Kebangsaan malaysia (Malaysia)" . Pendidikan bahasa Jerman ini sangat perlu di
ikuti untuk mempermudah pelajar dan keluarga beradaptasi dengan lingkungan
kampus dan rumah yang mayoritas masyarakatnya mengunakan bahasa Jerman.
Walau pendidikan di Jerman gratis,
para pelajar sangat diharapkan mempunyai beasiswa atau persiapan
keuangan yang cukup karena biaya hidup di Jerman sangat tinggi seperti
biaya makan, sewa rumah dan insuran
kesehatan, namun tetaplah semangat dan optimis dalam melanjutkan cita-cita,
kalau ada kemauan, usaha dan doa, insyaallah pasti ada rezki. Yang penting
raihlah impian dan cita-cita.
Kampus Teknik di UDE |
Kampus Teknik dari belakang |
Gedung M di UDE |
Kantin Teknik di UDE |
Penginapan untuk Internasional yang berkunjung ke UDE |
Penginapan yang berbentuk rumah gaya Eropa |
Jalan Lingkar kampus depan Fakultas Teknik |
Jalan Lingkar Kampus dekat penginapan Internasional |
Jalan Lingkar Kampus depan pustaka |
Jalan Lingkar Kampus yang sering saya lewati |
Pintu utama perpustakaan |
Salah satu tempat penitipan tas di pustaka |
Buku-buku yang tersusun rapi di pustaka |
Gedung LB tempat biasa saya duduk |
Di sinilah saya selalu menunggu suami sambil menulis blog dan buku |
Salah satu gedung di kampus |
Senja Di UDE |
Ternyata di Jerman bukan saja banyak pelajar dari Turki tetapi juga
banyak pelajar dari Malaysia dan Indonesia, banyak hal yang menjadi pertimbangan
para pelajar untuk memilih negara Jerman sebagai tempat meraih cita-cita. Inilah
serba-serbi kenapa Jerman terpilih :
1. Pendidikan
di Jerman gratis ( hal ini sudah saya bincangkan pada awal tulisan ). Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman suami dan rakan-rakannya yang kuliah di Universitat Duisburg Essen, namun tak menutup kemungkinan ada kota bahagian tertentu di Jerman atau Universiti tertentu di Jerman yang ada atau mulai mengenakan iuran kuliah, karena kebijakan negara itu dapat berubah aturan setiap masa.
2. Transportasi
untuk pelajar di Jerman gratis (* juga sudah pernah saya bahas, baca di Transportasi Gratis Ala Duisburg
3. Biaya
kesehatan yang terjamin karena ada insuran kesehatan
4. Pendidikan
untuk anak-anak ( keluarga) pelajar yang terjamin karena pendidikan gratis
untuk semua tingkat pendidikan ( juga sudah saya bahas di awal tulisan)
5. Ilmu
bidang teknologi dan sains sangat canggih dan inovasi, Ilmu ekonomi nya pun
sangat mantap bahkan untuk bidang seni, filsafat dan sosial juga sangat bagus.
6. Meski
biaya hidup di Jerman lumayan tinggi namun sebagai pelajar itu bukan lah suatu
kendala besar karena banyak kemudahan
dan potongan harga yang di peruntukkan untuk pelajar. Malah pelajar dapat
bekerja sambil kuliah dengan pendapatan yang lumayan untuk memenuhi keperluan
hidup.
7. Dapat
mengembara keliling eropa dengan tiket murah, karena Jerman negara anggota uni
eropa sehingga pelajar yang memiliki visa Jerman (Visa Schengen) dapat keliling eropa seperti Paris, Belanda, Swiss, Spanyol, dll tanpa harus buat visa lagi cukup dengan
visa schengen, sehingga biaya liburan lebih murah dan hemat, peluang ini sangat
dimanfaatkan pelajar bila musim libur semester atau musim semi.
8. Walau
masyarakat Jerman mayoritas non muslim, namun mereka menghargai perbedaan
agama, malah mesjid ada di beberapa kota besar di jerman seperti di Duisburg.
Di kampus-kampus pun ada tersedia surau jika banyak pelajar yang beragama
islam. Untuk muslimah tidak perlu merasa risih dalam mengunakan jilbab, karena
tidak ada larangan untuk mengunakan jilbab di jerman. Umumnya mereka menghargai
masyarakat muslim walau sebagian ada yang bersikap anti Islam, namun
pandai-pandai lah dalam membawa diri.
9. Jerman
negara yang aman untuk bepergian, walau jerman bebas untuk minum-minuman
alkohol dan mabuk, namun para pemabuk disana
jarang terlihat mengangu atau mengusil masyarakat, sehingga masyarakat
aman bepergian walau di malam hari sekalipun ( tapi hati-hati dan waspada tetap
perlu)
10. Minat
belajar para masyarakat Jerman sangat tinggi, budaya ini juga mempengaruhi
motivasi pelajar asing. Di Jerman usia anak-anak di wajibkan untuk hadir
sekolah setiap hari. Bahkan orang tua wajib mengontrol anak-anak dalam
menghadiri sekolah. Pada usia
anak-anak mereka dilarang membuat facebook atau membuka video lucah. Ini artinya
jerman sangat disiplin dalam pembentukan pribadi pada anak-anak. Sebaliknya usia
dewasa tingkat jenjang Universiti mereka diberi kebebasan berpikir dan berbuat,
karena mereka sudah terlatih disiplin sejak kecil, maka walau ada kebebasan
untuk berbuat namun mereka tetap mempunyai minat belajar yang tinggi.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua
pembaca terutama yang punya impian untuk melanjutkan cita-cita ke eropa. Yang baik
di jadikan pedoman dan yang buruk di jadikan saja sebagai pengalaman, karena terkadang berawal dari pengalaman buruk lah sebuah pedoman untuk kehidupan terbentuk.
Lihat juga :
Memburu makanan halal di Jerman
Nasib Nomaden ( jika ingin tahu tentang Apartemen di Jerman )
Lihat juga :
Memburu makanan halal di Jerman
Nasib Nomaden ( jika ingin tahu tentang Apartemen di Jerman )
Mak aku mau banget deh buat anakku. Kira2 klo mau cari beasiswa disana lewat mn? anakku masih klas 4 sih .tapi aku serius pengen hehe semiga nti dirimu madih disana y
BalasHapusmudah-mudahan cita-citanya tercapai ya mak hana, oya skrg banyak juga sponsor yang beri beasiswa, boleh coba melalui pemerintah jerman atau pemerintah Indonesia (Dikti), yang penting usaha, makasih ya emak hana udah mampir lagi kemari
HapusSubhanallah,, hmm harusnya jakarta meniru ini untuk kartu pintarnya ya.semoga sukses disana mba dan banyak anak negeri yg bisa nyusul untuk bermanfaat bg negeri :-)
BalasHapusInsyaallah
HapusAmin, makasih ya doanya
Keren.. Subhanallah yah! Dhe kapan bisa kesana, apalagi dapat beasiswa gratis. hmm
BalasHapusAllhamdulillah
Hapussemoga suatu saat nanti dhe juga dapat kesana ya, Insyaallah
KK, blog missmyhome.blogspot.com itu blog Dhe juga^^ dan makasih ya sudah difollow :D
Hapusiya sama-sama
HapusIya, Dhe orang Aceh, tepatnya Meulaboh Aceh Barat. Tapi sekarang posisinya lagi di Bali, merantau kk :D
Hapusasyik ya tinggal di Bali, bali kan cantik2 pemandangan, saya blum pernah ke bali, pingin kali bisa liburan kesana kapan2, doain ya agar bisa kesana, salam perantauan, hhehehehhehehe sama2 merantau
Hapussemoga dunia pendidikan kita bisa meniru sistim pendidikan dari sana ya mbak.. :)
BalasHapus#salam :)
makasih udah mampir ya
Hapussemoga dunia pendidikan kita bisa meniru sistim pendidikan dari sana ya mbak.. :)
BalasHapus#salam :)
salam kenal juga
Hapusmudah-mudahan ya suatu saat nanti sistem pendidikan di Indonesia dapat jadi lebih baik
wah asyik juga ya. ada 2 teman yg sempat meneruskan pendidikannya di jerman. mbak anisa rasbell sama mbak nurraidah. salam kenal mak lisa. ^_^
BalasHapussalam kenal juga, terima kasih ya sudah mampir
Hapusada foto penginapan tampak dari dalam gak? penasaran pingin lihat
BalasHapuskebetulan belum ada foto didalam penginapan mbak, bentuknya seperti hotel-hotel juga.
Hapussaleum meuturi cut kak :), saya juga sering mendengar serita dari teman2 yang kuliah di sana, smoga negara kita bisa mencontoh seperti itu, sudah brapa lama di jerman? saya jadi kepingin ke sana
BalasHapussaleum meuturi syit. Insyaallah, semoga suatu saat nanti sistem negara kita dapat menjadi lebih baik. lisa sudah enam bulan di Jerman. yuk meutia main-main kemari.
Hapuswah, saya juga kepengin ke Jerman mbak. tapi kapan ya kira2 smpai ke sana? dalam mimpi aja saya sudah bersyukur.. :) salam kenal..
BalasHapussalam kenal juga. mudah2an suatu saat nanti keinginannya ke Jerman tercapai ya.
HapusKelihatannya semua serba teratur dan tertata rapi yah Lisa :)
BalasHapusMudah2an nanti bisa sekolahin anak anak kesono deh :)
iya mbak titi disini serba teratur dan rapi, makasih ya mbak sudah mampir ke blog lisa
HapusWhuaaaaa... keren banget... kapan ya bisa ke sana??? :)
BalasHapusmakasih ya sudah mampir. Insyaallah suatu saat nanti mbak Ellys juga dapat ke Jerman
Hapusberharap semoga anak2 saya bs bersekolah di sana :)
BalasHapusIya mbak, nanti keke dan naima sekolah ke Jerman aja, karena mereka kan anak2 yang pintar dan kreatif
Hapusartikel yang bagus lisa..teruskan share pengalaman lisa :D
BalasHapusterima kasih akak sudah mampir kemari, iya lisa sengaja kumpulkan semua pengalaman selama merantau agar dapat berbagi utk teman2, keluarga dan murid2 lisa
HapusAku mauuu ke situ *clingukaaan, bismillah semoga impian suamiku dengan doaku...terkabul, aamiin, ayo Faiz belajar yang rajin ya, 20 tahun lagi kamu ke sana...Mba Lisa salam buat Jerman. Sistem pendidikannya bagus sekali, memperhatikan juga kepentingan pribadi pelajar di sana ya?
BalasHapussemoga cita-cita mbak astin terkabul ya. Amin
HapusJerman memang sering memberika beasiswa ya...
BalasHapusWaktu saya kuliah pernah mengikuti pameran (semacamnya) tentang cara mencapatkan beasiswa untuk kuliah di Jerman. Menggiurkan banget memang.
iya, memang negara2 eropa banyak yang seperti itu
HapusWaaah.. luar biasa Jerman sangat peduli dengan pendidikan. Semoga Indonesia bisa seperti ini.. Jadi Pengen ke Jerman deehh.. :-)
BalasHapusburuan icha ke Jerman, di tunggu ya kedatangannya
Hapuswah luar biasa ternyata kalau seandainya bisa di jerman kerja sambil sekolah disana sungguh asik sekali yah sudah gratis
BalasHapusiya mas, makanya kemari, hehehheheehe
Hapusterima kasih ya sudah mampir
yang langsung saiia garis bawahi adalah.. pendidikan di jerman gratis :( mantap!
BalasHapusmakasih ya udah mampir lagi
HapusSalam kenal Mbak Lisa :)
BalasHapusMo nanya boleh ya Mbak? Buat pencerahan.
Mbak Lisa ke Jerman nya langsung brg suami pas pertama brgkt kesana atau nunggu brp bulan dulu Mbak? Kalo kyk Mbak Lisa gt brarti visa nya family reunion kah?
salam kenal juga mbak yany
Hapusiya boleh, sila tanya jika mmg ada hal2 yang perlu.
iya saya sekalian berangkat dengan suami, awalnya pakai visa utuk 3 bulan trus sampai de Jerman baru di urus visa untuk setahun, yang bisa di perpanjang setiap tahunnya.
Mbak Lisa, nanti aku imel ya, mo nanya panjang kali lebar :D
HapusNunggu si baby gak lincah dulu biar nulisnya enak.
Makasih ya Mbak
iya silahkan
Hapusmelalui fbook juga boleh
Salam kenal mbak Lisa.
BalasHapusSemoga Rafa bisa sekolah di Jerman suatu hari nanti.
-de-
www.masrafa.com
salam kenal juga
Hapussemoga cita-cita Rafa suatu saat nanti tercapai ya
amin.... :)
Hapus------------
sejuk membaca komen di kolom ini
sy pun turut ikut mendoakan :)
#met malam mbak Lisa
terima kasih ya atas doanya mas budi
HapusMembacanya dan melihat foto-foto tersebut, jadi kepengen banget deh ke Jerman. Dulu saya punya teman, namanya N. Marewo, juga belajar di Jerman. Ia banyak bercerita.
BalasHapusYuk Mas Akhmad main-main ke Jerman
Hapussalam lisa tjut Ali....bagus sekali informasi anda ttg Jerman especially their educational system. Really keen to visit their country, InshaALLAH one fine day (jika ada rezeki dr ALLAH kan?)
BalasHapussalam kenal juga
Hapusterima kasih ya sudah mampir kesini dan meninggalkan jejak
mupeeeng, keren bgt kampusnya mba. aduh kapan ya bisa kesana. Semoga suatu saat menjejakkan kaki di Eropa dan sekitarnya, aamiin
BalasHapussemoga cita-cita mbak windi tercapai, amin
HapusMak Lisa,, Aq jadi sedih baca blogmu. teringat anakku yg sedang kuliah di Germany. sudah 2 tahun dia disana, awalnya studkol di Hamburg sekarang dia di Nordi. katanya sih pengen balik lgi ke Hamburg. kangen aku sama dia :'{
BalasHapusayo mbak ke Jerman, selain untuk jalan2 juga bisa melepaskan rindu pada anak2. oya anak mbak siapa namanya ya dan kuliahnya di mana sekarang?
HapusSemoga anak2ku ada yang kiliah di jerman...pingin banget deh... Jadi aku bisa nengokin dia (*modus cari tebengan gratis). Tulisannya mengompori sekali deh mbak. Semoga anak2kubada yang kuliah di sana. Aamiin
BalasHapussemoga cita2 mbak Ade tercapai ya, Amin
Hapusmakasih mbak sudah mampir ke blog saya
Apa ga rentan kesentrum tu meja pustaka yaa... :(
BalasHapusitu meja ruang LB carl, klo meja pustaka umumnya terbuat dari kayu, LB itu ruang yang biasa di gunakan untuk pelajar diskusi atau santai, namun ada juga yang internet di situ
HapusDifoto kalau gak salah lihat Laptop berada diatas meja tsb.
Hapus"namun ada juga ang ngenet disitu" termasuk.......akkakakk
iya carl, lisa selain di pustaka juga online di LB, LB selain dekat dengan surau juga bebas untuk skype dan makan, hehheheheheh
HapusSurau wokeLah, kata" yg terakhir nie yg ga nahan "mkn" (panjang kaLi tu usus sptnya)...
Hapusndut baru tw rasa ntar...wkowkwko
wah mbak, aku seneng banget bisa nemuin blog mbak, salah satu cita-citaku studi ke jerman, lebih tepatnya aku mau ngabisin beberapa tahun di Munich. ijin liat-liat blog yah mbak, salam kenal.
BalasHapussalam kenal juga
Hapusiya silahkan di bongkar-bongkar blognya, klo ada yang berkenan silahkan di ambil dan di jadikan bekal ilmunya, ikut senang juga kalau tulisan saya dapat bermanfaat bagi mbak melissa
semoga tercapai cita-citanya untuk study ke Jerman
pengen deh buat anak2 ku besok...trims ya buat infonya...:)
BalasHapussama-sama mbak
Hapus