Coretan pena

Senin, 07 Oktober 2013

Catatan Austria : Mengembara ke Negeri Salzburg

                                                                                                 
                                                                                                              Oleh : Lisa Tjut Ali

                                                                                           


Jalan-jalan, memotret dan menulis adalah hobi saya. Setiap melakukan perjalanan biasanya saya menemukan inspirasi baru yang dapat saya tulis dan berbagi pengalamannya. Untuk memenuhi hobi saya ini, tentu saja dengan memburu tiket-tiket transportasi yang murah meriah sesuai dengan keuangan. Kali ini kami mendapatkan paket liburan murah ke Austria (Salzburg), hanya dengan tiket Bavarian Munchen seharga 26 euro, saya dan suami dapat menikmati indahnya kota Salzburg.  Tiket Bavarian ini adalah tiket seharian penuh untuk mengelilingi Munchen plus Salzburg. Tiket ini berlaku dari Munchen Hbf sampai ke Salzburg Hbf. Nah begitu di Salzburg pengunjung dapat  keliling kota Salzburg dengan membeli tiket seharian yang berlaku untuk seluruh kota sazburg. Saya dan suami lebih suka keliling kota dengan berjalan kaki, selain lebih puas untuk motret-motret juga dapat singgah-singgah kalau menemukan tempat yang menarik. Tentu saja dengan berpandukan peta dan alamat Salzburg. 

Schloss Mirabell  

Dari Salzburg Hbf saya dan suami menuju Schloss Mirabell  yaitu istana yang terkenal dengan tamannya yang indah. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1606 atas perintah pangeran uskup Wolf Dietrich Raitenau sebagai kediaman gundiknya Salome Alt. Istana dengan tamannya yang memukau ini  termasuk sebagai situs warisan dunia UNESCO.

 
Schloss Mirabell




Schloss Mirabell   atau Istana Mirabell ini sangat terkenal dengan tamannya yang indah, kalau musim semi keindahan tamannya semakin lengkap dengan warna-warni bunga, berbagai macam ukiran patung pun ikut memperindah taman Mirabell. Begitu masuk pintu gerbang taman, saya langsung melihat air mancur berdekorasi kuda, di air mancur inilah  yang menjadi  salah satu setting film The Sound of Music.

Setelah puas motret-motret di  Schloss Mirabell, dari taman ini kami terus berjalan keliling kota mengikuti gerak hati. Menapaki setiap alun-alun kota, sambil jepret-jepret kiri kanan, tangan pun tidak berhenti menghapus keringat yang bercucuran. Di Austria cuacanya memang lebih panas dibandingkan Duisburg. Kami pun berhenti di Mozartwohnhaus.  

Mozartwohnhaus

Mozartwohnhaus adalah kediaman Mozart tempo dulu. Di rumah inilah mozart menghabiskan hari-harinya, tentu saja dengan kegemaran musiknya. Sekarang tempat ini telah dijadikan sebagai salah satu objek wisata, banyak barang peninggalan Mozart  dahulu yang dapat dilihat pengunjung. Tak jauh dari Mozartwohnhaus terdapat pula Mozartgeburtshaus .

Mozartgeburtshaus

Mozartgeburtshaus adalah rumah tempat Mozart mungil dilahirkan, disini lah awalnya tangisan mozart bergema hingga akhirnya tumbuh menjadi seorang pemusik yang dikenal dunia. Wolfgang Amadeus Mozart begitu orang mengenalnya hingga sekarang sebagai  komponis  terkenal dari Salzburg Austria 

Salzburg itu romantiknya hampir sama dengan kota Venice. Jika di Venice kita terhibur dengan Gondola-gondolanya, maka di Salzburg kita akan terhipnotis dengan alunan musik klasik khas Mozart. Hampir setiap pusat perbelanjaan memutar musik jenis ini. Salzburg memang sangat populer dengan tokoh komponis yang satu ini, bahkan souvenir-souvenir yang dijual pun berupa alat musik ala Mozart, coklat-coklat bergambar dan berbentuk Mozart dan alat musiknya. Salzburg yang merupakan salah satu kota terbesar di Austria, selain di kenal sebagai kota musik klasik juga terkenal sebagai kota garam dulunya. Kekayaan penduduk banyak bersumber dari pendapatan hasil olahan garam.

Hohensalzburg  Castle

Setelah puas melihat rumah kelahiran Mozart, saya dan suami kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuan kami adalah mengunjungi kastil Hohensalzburg yang letaknya di atas puncak, kastil ini telah dibangun sejak tahun 1077 ketika uskup Agung Gebhard von Helfenstein. Untuk kesana kami mengunakan kereta listrik tram yang jalurnya menanjak dan menurun.  Kereta ini sengaja didesain tanpa tempat duduk agar tidak jungkir balik saat menaiki tanjakan yang menjulang serta menurun. Benar-benar uji nyali naik kereta ini, terutama bagi saya yang takut ketinggian. 


 
Kereta listrik (Tram)



 
Jalurnya menanjak dan menurun.


Rasa ngeri saya bertambah ketika melihat kota Salzburg dari ketinggian istana. Ketinggian membuat saya begitu takut, namun rasa kagum dengan keindahannya membuat saya nekat untuk motret-motret dari atas. Apalagi dari atas istana ini saya dapat melihat puncak pergunungan alpen yang diselimuti salju putih. Memang Salzbug memiliki alam yang indah di bagian utara pegunungan Alpen. Untuk melihat puncak alpen terdekat pengunjung dapat ke puncak Untersberg yang mempunyai ketinggian 1972 meter.

Dalam kastil Hohensalzburg banyak menyimpan sejarah tempo dulu seperti ruangan tempat tidur pangeran yang bersalut emas, ruang pertemuan lengkap dengan alat musik, dan galeri-galeri masa kerajaan dahulu termasuk senjata dan seragam prajurit, semua masih tertata rapi dan terawat. Di bangunan yang lain saya juga bisa melihat berbagai ruang penyiksaan lengkap dengan peralatan hukuman seperti kursi besi, topeng besi yang runcing, rantai kaki dan tangan, dll. Dari peralatan-peralatan itu saya dapat membayangkan bagaimana kerasnya penyiksaan terhadap tawanan perang  yang dilakukan di kastil ini. Benar-benar merinding bulu kuduk saya melihat gambar-gambar dan peralatan di ruangan tersebut.



Hohensalzburg  Castle


Sebenarnya ingin sekali saya memotret setiap ruangan dan peralatan yang ada, namun di kastil ini dilarang mengunakan kamera, petugas dan CCTV pun ada di setiap sudut. Secara sembunyi-sembunyi sempat juga saya  motret pakai handphone, sambil senyum nyengir pada petugas wanita yang berdiri di salah satu sudut ruang tidur pangeran,  pegawai itu seakan tahu bahwa saya sangat antusias ingin memotret,  dibiarkannya saya memotret setiap ruang pribadi pangeran. Saya benar-benar kagum dengan ruangan tersebut, walau kastil ini telah dibina ratusan abad yang lalu, namun desainnya sangat modern, langit-langit kamar sang pangeran dihiasi ukiran emas seakan terkesan seperti kerlipan bintang di langit, saya sempat juga lihat kamar mandi dan WC sang pangeran, peralatan mandinya lucu dan unik sekali. 

Beberapa stelan jas lengkap dengan atributnya tertata rapi dalam lemari kaca, wow saya benar-benar terkesima melihat  baju peninggalan sang pangeran, desainnya sangat indah tak kalah dengan baju desainer sekarang ini, padahal umur baju tersebut sudah ratusan abad yang lalu. Ruang dapur plus peralatan makannya juga sangat klasik.  Lelah juga mengunjungi setiap sudut kastil ini, padahal masih ada beberapa bangunan istana yang belum saya masuki.
Saya dan suami pun kembali menyusuri sungai  Salzach, menikmati alunan musik yang membuat kami terlena dalam panasnya sinar matahari di musim panas. Seakan-akan seperti mimpi dapat berjalan di alun-alun kota salzburg. 


 
Sungai  Salzach





48 komentar:

  1. iriiii dengan mbak Lisa bisa jalan kemana-mana ke tempat yang indah eheheh ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebetulan mbak Maydina, mumpung lagi ada visa schengen dan lagi di eropa
      tp klo dari aceh ga sanggup juga jalan-jalan kayak begini.

      Hapus
  2. Suka tgk gmbr pemandangan kota salzburg dr ats bukit tu. Aritu kami tak sempat naik ke castle sbb sekejap je di sana sblom ke Prague..

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya justru belum pernah ke prague, pasti prague juga sangat indah ya

      Hapus
  3. Mupeng... mupeng... OmaiGod..hihihi... gara2liat airmancur itu langsung liat youtube carisound of music. Udah lama banget ngga liat filmnya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. romantik sekali kan filmnya, udah settingnya bagus temanya juga menarik

      Hapus
  4. Ya ampun, kereta naik turun tanpa tempat duduk? Naik yg lurus aja sy suka jatoh :p Bener2 uji nyali ya, Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dagdigdug juga ni jantung, baru kali ini naik kereta yang menanjak tanpa tempat duduk lagi

      Hapus
  5. Itu kereta nya lucu naik turun :D

    BalasHapus
  6. ckckckck kagum kak.... :-D maksudnya pengen juga posting tulisan model gini yang by Ihan Sunrise :-D

    BalasHapus
  7. waw....
    keren deh mbaknya...
    bagi-bagi cerita yang lain yoh mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mbak vera
      Insyaaallah kalau ada kisah baru akan saya sharing lagi pengalamannya

      Hapus
  8. aku sukaaaa banget kota ini...kami sempet mampir otw ke Vienna dan Bratislava...dan pastinya langsung inget the sounds of music ama Mozart...makasih dah shariiing...seru yaa jalan - jalaaan :D...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih juga sudah mampir
      saya ga sempat ke vienna keburu balik munchen

      Hapus
  9. Keren banget bisa jalan2 ke sana, suami kak lisa setia bnget jd model. Hehhe... rencana kemana lagi kak? Dtunggu postingan slanjutnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena ga ada model lain akhirnya suami yang jadi model, hahhahhahahhaha
      insyaallah klo ada kisah lagi pasti akan saya bagi pengalamannya, blog ini sekalian sbg penyimpan data agar ga terdelete kalau laptop erorr

      Hapus
  10. Kemana kita sekarang? Austria!!! OMG!

    Gapapa deh gak langsung ke Austria nya sana juga, yang terpenting bisa ngeliat dari postingan Mba Lisa. Terimakasih ya Mba Lisa...

    BalasHapus
  11. Iyaaa....setuju dengan isni, suami Lisa setia kali jadi model, xixixixiiii...
    Keren postingannya mak. makin mantap aja nih sebagai penulis jalan-jalan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahhahahha itu model bergaya antara ikhlas dengan terpaksa
      makasih ya mak eki pujiannya, siapa dulu guru blognya klo bukan si ratu lomba Fardelyn Hacky, hahhahhahahhha

      Hapus
  12. wowww.... ke lokasi shooting The sound of the music... enak bangetttttt

    BalasHapus
    Balasan
    1. tempatnya mmg secantik setting film itu, kalau biasanyakan di setting film cantik tapi begitu kita kesana biasa2 aja, tp ini mmg benaran bagus tempatnya

      Hapus
  13. Subhanallah mbak tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allhamdulillah mbak saya punya kesempatan kesana, tempatnya memang sangat cantik, makanya saya bagi tulisan dan gambar2 untuk teman2 di blog agar dapat merasakan spt yang saya rasakan, berbagi rasa bahagia

      Hapus
  14. wuiihhhh enaknya udah jalan-jalan. makin berkibar kak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allhamdulillah
      makasih ya ferhat dah mampir
      berkibar????? memangnya bendera pakai berkibar segala, hehhehhehehe

      Hapus
  15. Mbak Lisaaaa, itu mozart! mozaaart! *dying* saya suka banget sama blog mbak lisa, the next Trinity "naked traveler" hehehe. ditunggu cerita-cerita selanjutnya mbak, jangankan setting sound of music, yang filmnya fenomenal banget, sudut jalanan eropa aja, saya udah iri ;((

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya melissa udah mampir kesemua postingan mbak. jadi terharu begitu buka email penuh dengan komentar blog dari kamu, jadi semakin motivasi untuk nulis, makasih.....................

      Hapus
  16. Visa schengen itu artinya apa, Kak... Terus mau bilang wow juga buat indahnya kota Salzburg. Saya dengar Austria cuma dari sepakbola, seperti Rapid Vienna dan bintang legenda mereka Toni Polster. Kalau waktu kecil ada kumpul-kumpul perangko yang dijual di supermarket, tapi namanya Osterrich kalau ndak salah ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Visa schengen itu yaitu visa yang bebas menunjungi negara-negara eropa yang termasuk dlm anggota schengen, jd dgn ada visa schengen bisa jalan2 ke negara2 yg masuk dlm schengen tanpa harus buat visa lg, spt ke Paris, Belanda, Swiss, Prague, Ceko, Italia, dll

      Hapus
  17. met pgi sob. bagus banget sob pemandangannya sob

    BalasHapus
  18. aih serunya kak lisaaa...liza cuma bisa berpuas liat foto2 suami n foto kakak sambil terus berharap bisa kesana suatu hari nanti. amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah suatu hari nanti liza juga dapat merasakannya secara langsung dan giliran kakak yang akan menikmati foto liza

      Hapus
  19. Pemandangan di luar negeri tidak kalah bagus dari pemandangan di negeri sendiri ya mbak? hehehehe.. di negeri sendiri saya belum jelajahi semua yang indah-indah, tapi tetep saya pengen ke luar negeri! Napak tilas ke rumah mozart di lahirkan seru tuh, apalagi diperdengarkan juga musik klasiknya di tempat umum, very nice.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari segi pemandangan alam sebenarnya lebih cantik dan alami alam Indonesia menurut saya, pantai2 dan pergunungan Indonesia lebih indah

      Hapus
  20. Mbak Lisa... mohon infonya , ada penginapan yg murah nggak di vienna untuk mahasiswa yg mau melanjutkan perjalanannya menuju Bratislava? , terus.... angkutan kereta atau bis yg murah dimana mendapatkannya? , mohon bantuan informasi ya?

    BalasHapus
  21. Mbak Lisa... mohon infonya , ada penginapan yg murah nggak di vienna untuk mahasiswa yg mau melanjutkan perjalanannya menuju Bratislava? , terus.... angkutan kereta atau bis yg murah dimana mendapatkannya? , mohon bantuan informasi ya?

    BalasHapus
  22. Mbak Lisa... mohon infonya , ada penginapan yg murah nggak di vienna untuk mahasiswa yg mau melanjutkan perjalanannya menuju Bratislava? , terus.... angkutan kereta atau bis yg murah dimana mendapatkannya? , mohon bantuan informasi ya?

    BalasHapus
  23. Mbak Lisa... mohon infonya , ada penginapan yg murah nggak di vienna untuk mahasiswa yg mau melanjutkan perjalanannya menuju Bratislava? , terus.... angkutan kereta atau bis yg murah dimana mendapatkannya? , mohon bantuan informasi ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau penginapan di vienna saya kurang tahu mbak sri karena waktu itu saya nginap di munchen, klo untuk kereta api atau bis mmg sudah ada tarif tertentu untuk setiap kota, kereta bisa naik melalui Hbf

      Hapus
  24. pengen ke sana jadi nya :((

    BalasHapus
  25. makasih mba share nya , bagus banget kota nya bersih sekali

    BalasHapus
  26. wahh menarik banget nih artikelnya

    BalasHapus


Jangan lupa masukannya untuk perbaikan tulisan di masa yang akan datang.

oya semua foto-foto di sini punya saya pribadi, bagi sahabat yang ingin share foto-foto atau tulisan dalam blog ini, boleh saja tapi jangan lupa bagi tahu saya dulu sekalian nulis source.

Terima kasih karena telah mampir ( * _* )