Oleh : Lisa Tjut Ali
Daun-daun maple yang menguning mulai
luruh perhelai hingga akhirnya menyelimuti tanah bak permadani. Hembusan angin
menampar wajah, mengajak aliran darah menari-nari. Pertanda musim gugur akan
berakhir, musim salju telah menanti dalam hitungan hari.
Di akhir musim luruh
kali ini, kami berlibur akhir pekan ke Zurich-Swiss. Zurich merupakan kota
terbesar dan pusat perdagangan di Swiss dan merupakan salah satu kota
terpenting di dunia. Zurich terkenal sebagai kota termahal biaya hidupnya
dibandingkan beberapa negara lainnya di eropa. Jangankan untuk shopping jam,
baju, tas, sepatu disana, untuk satu souvenir gantungan kunci saja harganya
sekitar 7-8 euro. gantungan kunci termahal yang pernah saya lihat di eropa,
biasanya untuk satu gantungan kunci hanya seharga 1-2 euro.
Jika liburan yang lalu
kami mengunakan penerbangan dan ICE, kali ini kami memilih mengunakan fasilitas
tour studifahrten. Kami berangkat dari Dusseldorf pukul 22.00, tiba di Koln
pukul 23.30 untuk menjemput peserta tour dari Koln. Trip tour ke Zurich kali
ini mengunakan dua bus berjumlah 199 peserta. Satu bus berangkat dari Dusseldorf
dan satu bus lagi berangkat dari Achen. Kedua bus dua tingkat ini berjumpa di Koln
sehingga bus dapat menuju dari Koln ke Swiss secara bersamaan.
Allhamdulillah, pukul
07.00 kami tiba di Zurich. Rombongan berkunjung ke kampus ETH. Setelah sarapan
pagi berupa roti keju plus jus, kami pun melanjutkan perjalanan ke polytrasse
ETH. Setelah berkumpul dan potret bersama seluruh peserta rombongan di
depan kampus polytrasse ETH, rombongan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok difasilitasi satu orang tour guide. Dengan panduan peta dan tour guide
ini, kami mulai menjelajah tempat-tempat wisata di Zurich.
Objek wisata yang menarik di Zurich
Sungai Limat
Sungai Limat merupakan sungai yang
bermuara dari Danau Zurich, sungai ini
mengalir di sepanjang pertokoan-pertokoan mewah yang ada di pusat kota Zurich. Sungai
ini dulu termasuk rute penting namun kini sungai ini hanya di lalui oleh
boat-boat kecil, sedangkan sungai limat yang menghubungkan ke Danau dapat di
lalui oleh kapal-kapal persiar atau wisata Zurich yang membawa wisata untuk
melihat keindahan Kota Zurich dan Danaunya.
Panorama Sungai Limat yang bermuara ke Danau Zurich |
Sungai Limat menambah daya tarik kota Zurich |
Sungai Limat |
Fraumünster, St.Peter, Grossmünster dan Lakeside Promenade
Banyak tempat wisata yang memiliki nilai
sejarah yang lambat laun menjadi icon Zurich yang menarik wisatawan untuk
berkunjung. Berjalan menyusuri Bahnhoftrasse sambil menikmati jernihnya sungai
limat akan berjumpa icon Zurich yaitu Fraumünster yang merupakan sebuah gereja
peninggalan masa silam, mungkin umurnya sudah puluhan abad namun bentuknya
seperti masih baru karena selalu terawat, tidak jauh dari area tersebut juga
terdapat St.Peter.
Jika menyeberangi sungai limat melewati jembatan, disebelahnya akan terlihat pula Grossmünster. Terus berjalan menyusuri sungai limat hingga ke ujungnya, disana kita dapat menikmati indahnya lake promanade.
Grossmünster |
Danau Zurich |
Angsa putih yang bersih |
Danau Zurich yang indah |
Lakeside Promenade adalah taman dengan pemandangan Danau Zurich yang danaunya dipenuhi boat-boat, angsa putih dan burung camar yang berterbangan, disini pengunjung dapat berduduk santai melihat berbagai atraksi yang sering diadakan disekitar taman dan danau, untuk kesana boleh mengunakan tram atau berjalan kaki sambil mampir ke pertokoan yang ada di sepenjang jalan. Zurich-Swiss wisata yang cantik dikunjungi kapan saja, setiap musim punya pesona dan daya tarik tersendiri. Panorama Zurich selalu dapat memikat setiap mata yang memandang.
Roman Baths
Roman Baths merupakan tempat bersejarah romawi kuno yang terdapat
di Zurich, di tempat ini kita dapat
mengetahui sejarah masa silam negara Swiss. Ketika saya dan rombongan mengunjungi
tempat ini, saya melihat banyak uang kertas terdapat dibawah tanah yang di
tutupi pagar besi. Saya tidak tahu untuk apa orang –orang meletakkan uang
disana, mungkin saja itu sebagai sebuah simbol kepercayaan bagi mereka.
Pusat perbelanjaan dan pabrik Coklat
Zurich-Swiss selain terkenal dengan bank
Swiss juga terkenal dengan pusat perbelanjaan yang mewah plus lengkap, tentu
saja harga barang-barang bermerek disini sangat mahal, karena biaya pertokoan
dan tanah di kota Zurich sangat mahal. Bagi yang hobi belanja bermerek banyak
pilihat tempat belanja disana, seperti Jelmoli, galeri, butik-butik. Zurich
juga terkenal dengan coklatnya yang lezat, jadi kalau liburan kesana jangan
lupa mampir ke pabrik atau toko coklat.
Schweizer Heimatwerk
Schweizer Heimatwerk merupakan sejenis koperasi yang menghasilkan kerajinan
tangan produk Swiss, banyak souvenir Swiss di jual disana seperti gantungan
kunci, keramik, baju, dll. Barang-barang
disini sangat unik dan kreatif.
ETH Zurich
Institut Teknologi Konfederasi Zurich atau
dalam bahasa Jerman disebut ETH zurich (Eidgenossische Technische Hochschule
Zurich) adalah Universitas terkenal di Swiss bahkan terkenal di Eropa.
Universitas ini telah menghasilkan 20 penerima penghargaan nobel. Albert
Einstein perumus teori relativitas
merupakan salah satu lulusan dan profesor dari Universitas ini.
Setelah keliling Zurich dengan tour guide. Rombongan pun diberi kesempatan untuk keliling Zurich secara bebas sesuai perencanaan sendiri tanpa dipandu tour guide. Saya dan suami mengunakan kesemptan ini untuk makan siang di taman yang terdapat di pusat kota Zurich. Angsa putih dan burung-burung yang bermain di aliran sungai limat menambah selera makan kami yang dari tadi mulai lapar. Sebelumnya saya sudah dapat info dari teman-teman bahwa Zurich itu kota termahal di dunia, jadi semua bekal dari snack, minuman sampai makan siang saya bawa dari Jerman. Lumayan juga untuk menghemat pengeluaran. Awalnya saya kurang yakin juga kalau Zurich itu kota termahal, saya pikir mungkin mahal karena perbedaan mata uang saja, maklum rupiah ditukar dengan mata uang eropa jatuhnya selalu mahal. Ternyata setelah saya kunjungi Zurich baru saya paham, Zurich itu memang kota termahal, bahkan termahal bagi kalangan masyarakat eropa juga. Makanya tidak heran kalau hampir semua peserta tour membawa bekal makanan yang banyak. Bayangkan untuk satu doner yang biasanya hanya 3-4 euro namun di Zurich harganya sampai 10-11 Franc Swiss (CHF) lebih untuk satu porsi atau sekitar 8-10 euro. Mata uang euro nilainya lebih besar dari mata uang Zurich namun harga barang-barang di Zurich lebih tinggi. Padahal 1 franc hanya 0,85 sen euro dalam artian mata uang euro lebih tinggi daripada mata uang Swiss. Namun harga barang di Zurich lebih mahal dibandingkan di Jerman.
Transportasi di dalam kota Zurich
Zurich memang terkenal dengan kota
termahal namun para wisatawan dapat mengunjungi Zurich dengan mudah dan hemat
karena transportasi di Zurich harganya tidak terlalu mahal, masih harga standar
transportasi di eropa. Banyak pilihan harga untuk beli tiket transportasi misal
tiket untuk Zurich card yang berlaku 24 jam seharga 24 CHF dan yang berlaku
72 jam seharga 48 CHF. Dengan tiket ini pengunjung sudah dapat naik
transportasi publik, gratis masuk museum dan diskon belanja. Ada juga tiket
biasa yang berlaku 24 jam seharga 8.40 CHF, hanya untuk naik transportasi
publik seperti bus, tram dan boat tapi tidak ada gratis untuk masuk museum dan
diskon belanja. Saya dan suami lebih memilih mengembara zurich dengan
berjalan kaki melewati alun-alun kota, danau dan pertokoan-pertokoan mewah
sehingga dimana ada tempat yang menarik bisa langsung mampir dan
motret-motret.
Pukul 19.00-20.00 peserta tour yang ingin minum-minum dapat berkumpul di bar, disana mendapat minum gratis namun bagi yang tidak bergabung ke bar dapat terus jalan-jalan dan berkumpul di polytrasse pada pukul 21.30. Saya dan suami tidak ikut ke bar, kami memilih berjalan di sekitar danau sambil menghabiskan stok bekal yang ada.
Setelah berkumpul
bersama lagi dengan rombongan tour, menyanyi bersama pun menjadi kenangan
terakhir di Zurich hari itu, nyanyi yang di bawakan oleh peserta tour dari
Turki terdengar begitu syahdu. Tanpa terasa pengembaraan bersama segera akan
berakhir.
Pukul 22.30 bus pun
segera meluncur dari Zurich kembali ke Jerman. Allhamdulillah pukul 07.00 kami
tiba dengan selamat di Dusseldorf.
Wah, keren ya yang bisa kuliah di sana? :-)
BalasHapusSuami kakak yang Kuliah di Jerman dek, bukan kakak,
Hapusachsoo ... ini azhar lagi baru belajar bahasa jerman, kali aja suatu hari bisa sampai ke sana ....
Hapusyups mudah-mudahan cita-cita Azhar tercapai
HapusBagaimana mungkin saya ke sana yaa.
BalasHapusorang saya, bodoh.. -_____-
dek jangan suka kali bilang bodoh, ucapan itu doa loe
Hapushyah kangen pengen ke Zurich lagi..
BalasHapuskakak malah pingi ke Venice lagi tempat Cut Isyana kuliah
HapusSatu kata, WOW!! Mak....
BalasHapusmakasih
HapusSatu kata, WOW!! Mak....
BalasHapusWOW jejak komentnya ada dua, hehehhehehhe
Hapusluar biasa...bersihnya... :)
BalasHapusZurich memang terkenal dgn kota bersih dan juga kota yang serba mahal
HapusWooww.....!!! *cepet-cepet ambil bantal, trus tidur biar bisa mimpi ke sana* ....:)
BalasHapusselamat mimpi indah
HapusWidih ! Kuliah di sana mbak? keren !
BalasHapusKapan yak Jakarta kaya Swiss, sungainya dsulap seperti itu hehehe.
cuma liburan aja ke Zurich
Hapusmakasih ya mbak udah mampir
seneng banget bisa lihat rumah-rumah dipinggir danau yang bersih seperti itu
BalasHapusadem mbak klo lihat rumah-rumah dekat danau
HapusIndahnya... Apalagi angsa itu, di Indonesia gak ada jenis angsa semulus itu kayaknya. hehehe
BalasHapusAngsa-angsa itu bersih mungkin krn trus bermain di air danau, makasih mbak sudah mampir
HapusMakasih
BalasHapusah, mupeng plus iri sangat dengan, Mak Lisa.
BalasHapusSaya ga kesampaian kesana, Mbak. Cuma kebagian cerita aja pas masih kerja di swasta. Hehe
Insyaallah lain waktu ada kesempatan untuk mbak Novia jalan-jalan ke eropa juga. makasih ya mbak udah meluangkan masa mampir kemari
Hapuskak lisa, tulisannya makin keren aja. kenapa ngga coba ngrim ke majalah kak sekali-kali. mulai dari majalah ummi mungkin atau ke koran seperti pikiran rakyat, republika, dll
BalasHapusAllhamdulillah, ada beberapa tulisan perjalanan kakak udah di publish di majalah dan media, Insyaallah catatan Turki akan terbit di Majalah Review Aceh
HapusAdduh kota orang keren kali, kapanlah saya smpai ke sana. #mupeng. :(
BalasHapusInsyaallah, suatu hari nanti Isni juga bisa kesana untuk kuliah atau jalan-jalan
Hapusahaiiii... fotonya cantik-cantik banget mak.
BalasHapusTulisannya juga saya suka :D
Makasih mak untuk pujiannya
HapusTampak rapi sekali yah kotanya.
BalasHapusZurich memang kota yang terkenal bersih dan rapi
HapusYa alloh itu sungaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii bersih banget sayyyyy :)
BalasHapusSuasananya romantik kan Mak Hana, wuih kalau ada mak Hana pasti suka dengan suasana danaunya yang banyak burung camar dan angsa
HapusWaawww kak Lisa kerennnn (y)
BalasHapusNggak coba kirim ke media?
Makasih Ferhat. Insyaallah mau coba juga kirim ke media.
HapusAllhamdulillah ada bbrp tulisan kak udah publish juga di media
mbak, kalo oleh tau gimana ceritanya kok tinggal di eropa nih? udah berapa lama? :)
BalasHapussaya ikut suami yang lagi studi mbak Intan, udah mapir setahun lebih saya di Jerman
Hapuskapan indonesia seperti itu ya :D
BalasHapusMudah-mudahan Indonesia kedepan menjadi lebih baik dan teratur
Hapussaya pernah sampai zurich tp masa tu awal2 urlaub so main terjah aje.. hehehe :)
BalasHapusfoto-foto akak masa kat Swiss pun cantik-cantik, dulu sebelum berangkat lisa ada baca tulisan akak tentang Swiss
Hapussalam kenal dari saya di Malaysia,, berkelana ya Mbak di sana...
BalasHapussalam kenal juga
Hapusasyik ya , , ,
BalasHapusemmmm andai saja . .. ! ! !
salam kenal mbak , , ,ditunggu kunjungan baliknya , , ,
salam kenal juga
Hapusinspiring.....
BalasHapuswuih, pingin segera menyusul kesana kak....
buruan nyusul, hehehehe
Hapusmau banget cokelatnya :(
BalasHapusyeeeeeeeeee ketahuan hobi makan coklat
Hapussuma sama bangunan2nya. Kyknya tua2 tp terawat, ya
BalasHapusiya mbak, bangunan-bangunan tua disana sangat terawat dan bersih
Hapuskeren ya, kapan bisa ke sana
BalasHapuskapan ya? hehehehe
Hapusawesome.. cuma jalan di zurich aja ya kak?
BalasHapussemoga aku juga bisa kesana
tulisannya keren, inspiring :)
terima kasih, jangan bosan mampir kemari ya
HapusWah, pemandangannya bagus-bagus. Kalau sekarang musim apa ya di Zurich?
BalasHapuskapan ya bisa kesana
BalasHapuspengen banget kesana ,,,tapi kapan bisa sampai kesana , gajipas pas an soal nya ini
BalasHapuswah banget pemandangan nya
BalasHapuskaka ikut dong
BalasHapusAku paling suka sama air, aku paling fokus ke sungai sama angsanya, hehehe
BalasHapusSalam,
Ara