Coretan pena

Senin, 18 November 2013

Catatan Swiss : Musim luruh di Danau Zurich

                                                                                                        
                                                                                                    Oleh : Lisa Tjut Ali

                                                                                       



Daun-daun maple yang menguning mulai luruh perhelai hingga akhirnya menyelimuti tanah bak permadani. Hembusan angin menampar wajah, mengajak aliran darah menari-nari. Pertanda musim gugur akan berakhir, musim salju telah menanti dalam hitungan hari. 

Di akhir musim luruh kali ini, kami berlibur akhir pekan ke Zurich-Swiss. Zurich merupakan kota terbesar  dan pusat perdagangan di Swiss dan merupakan salah satu kota terpenting di dunia. Zurich terkenal sebagai kota termahal biaya hidupnya dibandingkan beberapa negara lainnya di eropa. Jangankan untuk shopping jam, baju, tas, sepatu disana, untuk satu souvenir gantungan kunci saja harganya sekitar 7-8 euro. gantungan kunci termahal yang pernah saya lihat di eropa, biasanya untuk satu gantungan kunci  hanya seharga 1-2 euro. 

Jika liburan yang lalu kami mengunakan penerbangan dan ICE, kali ini kami memilih mengunakan fasilitas tour studifahrten. Kami berangkat dari Dusseldorf pukul 22.00, tiba di Koln pukul 23.30 untuk menjemput peserta tour dari Koln. Trip tour ke Zurich kali ini mengunakan dua bus berjumlah 199 peserta. Satu bus berangkat dari Dusseldorf dan satu bus lagi berangkat dari Achen. Kedua bus dua tingkat ini berjumpa di Koln sehingga bus dapat menuju dari Koln ke Swiss secara bersamaan.

Allhamdulillah, pukul 07.00 kami tiba di Zurich. Rombongan berkunjung ke kampus ETH. Setelah sarapan pagi berupa roti keju plus jus, kami pun melanjutkan perjalanan ke polytrasse ETH. Setelah berkumpul dan potret bersama seluruh peserta rombongan  di depan kampus polytrasse ETH, rombongan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok difasilitasi satu orang tour guide. Dengan panduan peta dan tour guide ini, kami mulai menjelajah tempat-tempat wisata di Zurich.


Objek wisata yang menarik di Zurich


Sungai Limat 
Sungai Limat merupakan sungai yang bermuara dari Danau Zurich,  sungai ini mengalir di sepanjang pertokoan-pertokoan mewah yang ada di pusat kota Zurich. Sungai ini dulu termasuk rute penting namun kini sungai ini hanya di lalui oleh boat-boat kecil, sedangkan sungai limat yang menghubungkan ke Danau dapat di lalui oleh kapal-kapal persiar atau wisata Zurich yang membawa wisata untuk melihat keindahan Kota Zurich dan Danaunya. 



 
Panorama Sungai Limat yang bermuara ke Danau Zurich




 Sungai Limat menambah daya tarik kota Zurich




Sungai Limat



Fraumünster, St.Peter, Grossmünster dan Lakeside Promenade
Banyak tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang lambat laun menjadi icon Zurich yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Berjalan menyusuri Bahnhoftrasse sambil menikmati jernihnya sungai limat akan berjumpa icon Zurich yaitu Fraumünster yang merupakan sebuah gereja peninggalan masa silam, mungkin umurnya sudah puluhan abad namun bentuknya seperti masih baru karena selalu terawat, tidak jauh dari area tersebut juga terdapat St.Peter. 


Icon Zurich Fraumünster




St.Peter



Jika menyeberangi sungai limat melewati jembatan, disebelahnya akan terlihat  pula Grossmünster.  Terus berjalan menyusuri sungai limat hingga ke ujungnya, disana kita dapat menikmati indahnya lake promanade.




Grossmünster




Danau Zurich





Angsa putih yang bersih




Danau Zurich yang indah



Lakeside Promenade adalah taman dengan pemandangan Danau Zurich yang danaunya dipenuhi boat-boat, angsa putih dan burung camar yang berterbangan, disini pengunjung dapat berduduk santai melihat berbagai atraksi yang sering diadakan disekitar taman dan danau, untuk kesana boleh mengunakan tram atau berjalan kaki sambil mampir ke pertokoan yang ada di sepenjang jalan.  Zurich-Swiss wisata yang cantik dikunjungi kapan saja, setiap musim punya pesona dan daya tarik tersendiri. Panorama Zurich selalu dapat memikat setiap mata yang memandang.



Roman Baths
Roman Baths merupakan  tempat bersejarah romawi kuno yang terdapat di  Zurich, di tempat ini kita dapat mengetahui sejarah masa silam negara Swiss. Ketika saya dan rombongan mengunjungi tempat ini, saya melihat banyak uang kertas terdapat dibawah tanah yang di tutupi pagar besi. Saya tidak tahu untuk apa orang –orang meletakkan uang disana, mungkin saja itu sebagai sebuah simbol kepercayaan bagi mereka.


Roman Baths



Pusat perbelanjaan dan pabrik Coklat
Zurich-Swiss selain terkenal dengan bank Swiss juga terkenal dengan pusat perbelanjaan yang mewah plus lengkap, tentu saja harga barang-barang bermerek disini sangat mahal, karena biaya pertokoan dan tanah di kota Zurich sangat mahal. Bagi yang hobi belanja bermerek banyak pilihat tempat belanja disana, seperti Jelmoli, galeri, butik-butik. Zurich juga terkenal dengan coklatnya yang lezat, jadi kalau liburan kesana jangan lupa mampir ke pabrik atau toko coklat.


Salah satu Coklat yang terkenal di Swiss




Kota Zurich yang bersih




Schweizer Heimatwerk
Schweizer Heimatwerk merupakan  sejenis koperasi yang menghasilkan kerajinan tangan produk Swiss, banyak souvenir Swiss di jual disana seperti gantungan kunci, keramik,  baju, dll. Barang-barang disini sangat unik dan kreatif.


Schweizer Heimatwerk




Schweizer Heimatwerk tempat dijual kerajinan tangan Swiss



ETH  Zurich
Institut Teknologi Konfederasi Zurich atau dalam bahasa Jerman disebut ETH zurich (Eidgenossische Technische Hochschule Zurich) adalah Universitas terkenal di Swiss bahkan terkenal di Eropa. Universitas ini telah menghasilkan 20 penerima penghargaan nobel. Albert Einstein  perumus teori relativitas merupakan salah satu  lulusan  dan profesor dari Universitas ini.


Foto bersama di depan ETH Zurich



     Setelah keliling Zurich dengan tour guide. Rombongan pun diberi kesempatan untuk keliling Zurich secara bebas sesuai perencanaan sendiri tanpa dipandu tour guide. Saya dan suami mengunakan kesemptan ini untuk makan siang di taman yang terdapat di pusat kota Zurich. Angsa putih dan burung-burung yang bermain di aliran sungai limat menambah selera makan kami yang dari tadi mulai lapar. Sebelumnya saya sudah dapat info dari teman-teman bahwa Zurich itu kota termahal di dunia, jadi semua bekal dari snack, minuman sampai makan siang saya bawa dari Jerman. Lumayan juga untuk menghemat pengeluaran. Awalnya saya kurang yakin juga kalau Zurich itu kota termahal, saya pikir mungkin mahal karena perbedaan mata uang saja, maklum rupiah ditukar dengan mata uang eropa jatuhnya selalu mahal. Ternyata setelah saya kunjungi Zurich baru saya paham,  Zurich itu memang kota termahal, bahkan termahal bagi kalangan masyarakat eropa juga. Makanya tidak heran kalau  hampir semua peserta tour membawa bekal makanan yang banyak. Bayangkan untuk satu doner yang biasanya hanya 3-4 euro namun di Zurich harganya sampai 10-11 Franc Swiss (CHF) lebih untuk satu porsi atau sekitar 8-10 euro. Mata uang euro nilainya lebih besar dari mata uang Zurich namun harga barang-barang di Zurich lebih tinggi. Padahal 1 franc hanya 0,85 sen euro dalam artian mata uang euro lebih tinggi daripada mata uang Swiss. Namun harga barang di Zurich lebih mahal dibandingkan di Jerman. 

Transportasi di dalam kota Zurich

        Zurich memang terkenal dengan kota termahal namun para wisatawan dapat mengunjungi Zurich dengan mudah dan hemat karena transportasi di Zurich harganya tidak terlalu mahal, masih harga standar transportasi di eropa. Banyak pilihan harga untuk beli tiket transportasi misal tiket untuk Zurich card  yang berlaku 24 jam seharga 24 CHF dan yang berlaku 72 jam  seharga 48 CHF. Dengan tiket ini pengunjung sudah dapat naik transportasi publik, gratis masuk museum dan diskon belanja. Ada juga tiket biasa yang berlaku 24 jam  seharga 8.40 CHF, hanya untuk naik transportasi publik seperti bus, tram dan boat tapi tidak ada gratis untuk masuk museum dan diskon belanja. Saya dan suami lebih memilih mengembara zurich dengan  berjalan kaki melewati alun-alun kota, danau dan pertokoan-pertokoan mewah sehingga dimana ada tempat yang menarik bisa langsung mampir dan motret-motret.  


Salah satu transportasi dalam kota Zurich



       Pukul 19.00-20.00  peserta tour yang ingin minum-minum dapat berkumpul di bar, disana mendapat minum gratis namun bagi yang tidak bergabung ke bar dapat terus jalan-jalan dan berkumpul di polytrasse pada pukul 21.30. Saya dan suami tidak ikut ke bar, kami memilih berjalan di sekitar danau sambil menghabiskan stok bekal yang ada. 

Setelah berkumpul bersama lagi dengan rombongan tour, menyanyi bersama pun menjadi kenangan terakhir di Zurich hari itu, nyanyi yang di bawakan oleh peserta tour dari Turki terdengar begitu syahdu. Tanpa terasa pengembaraan bersama segera akan berakhir.

Pukul 22.30 bus pun segera meluncur dari Zurich kembali ke Jerman. Allhamdulillah pukul 07.00 kami tiba dengan selamat di Dusseldorf.





63 komentar:

  1. Wah, keren ya yang bisa kuliah di sana? :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suami kakak yang Kuliah di Jerman dek, bukan kakak,

      Hapus
    2. achsoo ... ini azhar lagi baru belajar bahasa jerman, kali aja suatu hari bisa sampai ke sana ....

      Hapus
    3. yups mudah-mudahan cita-cita Azhar tercapai

      Hapus
  2. Bagaimana mungkin saya ke sana yaa.
    orang saya, bodoh.. -_____-

    BalasHapus
    Balasan
    1. dek jangan suka kali bilang bodoh, ucapan itu doa loe

      Hapus
  3. hyah kangen pengen ke Zurich lagi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kakak malah pingi ke Venice lagi tempat Cut Isyana kuliah

      Hapus
  4. Satu kata, WOW!! Mak....

    BalasHapus
  5. Satu kata, WOW!! Mak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. WOW jejak komentnya ada dua, hehehhehehhe

      Hapus
  6. luar biasa...bersihnya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zurich memang terkenal dgn kota bersih dan juga kota yang serba mahal

      Hapus
  7. Wooww.....!!! *cepet-cepet ambil bantal, trus tidur biar bisa mimpi ke sana* ....:)

    BalasHapus
  8. Widih ! Kuliah di sana mbak? keren !

    Kapan yak Jakarta kaya Swiss, sungainya dsulap seperti itu hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma liburan aja ke Zurich
      makasih ya mbak udah mampir

      Hapus
  9. seneng banget bisa lihat rumah-rumah dipinggir danau yang bersih seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. adem mbak klo lihat rumah-rumah dekat danau

      Hapus
  10. Indahnya... Apalagi angsa itu, di Indonesia gak ada jenis angsa semulus itu kayaknya. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Angsa-angsa itu bersih mungkin krn trus bermain di air danau, makasih mbak sudah mampir

      Hapus
  11. ah, mupeng plus iri sangat dengan, Mak Lisa.

    Saya ga kesampaian kesana, Mbak. Cuma kebagian cerita aja pas masih kerja di swasta. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah lain waktu ada kesempatan untuk mbak Novia jalan-jalan ke eropa juga. makasih ya mbak udah meluangkan masa mampir kemari

      Hapus
  12. kak lisa, tulisannya makin keren aja. kenapa ngga coba ngrim ke majalah kak sekali-kali. mulai dari majalah ummi mungkin atau ke koran seperti pikiran rakyat, republika, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allhamdulillah, ada beberapa tulisan perjalanan kakak udah di publish di majalah dan media, Insyaallah catatan Turki akan terbit di Majalah Review Aceh

      Hapus
  13. Adduh kota orang keren kali, kapanlah saya smpai ke sana. #mupeng. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah, suatu hari nanti Isni juga bisa kesana untuk kuliah atau jalan-jalan

      Hapus
  14. ahaiiii... fotonya cantik-cantik banget mak.

    Tulisannya juga saya suka :D

    BalasHapus
  15. Tampak rapi sekali yah kotanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zurich memang kota yang terkenal bersih dan rapi

      Hapus
  16. Ya alloh itu sungaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii bersih banget sayyyyy :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suasananya romantik kan Mak Hana, wuih kalau ada mak Hana pasti suka dengan suasana danaunya yang banyak burung camar dan angsa

      Hapus
  17. Waawww kak Lisa kerennnn (y)
    Nggak coba kirim ke media?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Ferhat. Insyaallah mau coba juga kirim ke media.
      Allhamdulillah ada bbrp tulisan kak udah publish juga di media

      Hapus
  18. mbak, kalo oleh tau gimana ceritanya kok tinggal di eropa nih? udah berapa lama? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ikut suami yang lagi studi mbak Intan, udah mapir setahun lebih saya di Jerman

      Hapus
  19. kapan indonesia seperti itu ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan Indonesia kedepan menjadi lebih baik dan teratur

      Hapus
  20. saya pernah sampai zurich tp masa tu awal2 urlaub so main terjah aje.. hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. foto-foto akak masa kat Swiss pun cantik-cantik, dulu sebelum berangkat lisa ada baca tulisan akak tentang Swiss

      Hapus
  21. salam kenal dari saya di Malaysia,, berkelana ya Mbak di sana...

    BalasHapus
  22. asyik ya , , ,
    emmmm andai saja . .. ! ! !

    salam kenal mbak , , ,ditunggu kunjungan baliknya , , ,

    BalasHapus
  23. inspiring.....
    wuih, pingin segera menyusul kesana kak....

    BalasHapus
  24. mau banget cokelatnya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. yeeeeeeeeee ketahuan hobi makan coklat

      Hapus
  25. suma sama bangunan2nya. Kyknya tua2 tp terawat, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, bangunan-bangunan tua disana sangat terawat dan bersih

      Hapus
  26. keren ya, kapan bisa ke sana

    BalasHapus
  27. awesome.. cuma jalan di zurich aja ya kak?
    semoga aku juga bisa kesana
    tulisannya keren, inspiring :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, jangan bosan mampir kemari ya

      Hapus
  28. Wah, pemandangannya bagus-bagus. Kalau sekarang musim apa ya di Zurich?

    BalasHapus
  29. kapan ya bisa kesana

    BalasHapus
  30. pengen banget kesana ,,,tapi kapan bisa sampai kesana , gajipas pas an soal nya ini

    BalasHapus
  31. wah banget pemandangan nya

    BalasHapus
  32. Aku paling suka sama air, aku paling fokus ke sungai sama angsanya, hehehe

    Salam,
    Ara

    BalasHapus


Jangan lupa masukannya untuk perbaikan tulisan di masa yang akan datang.

oya semua foto-foto di sini punya saya pribadi, bagi sahabat yang ingin share foto-foto atau tulisan dalam blog ini, boleh saja tapi jangan lupa bagi tahu saya dulu sekalian nulis source.

Terima kasih karena telah mampir ( * _* )